get app
inews
Aa Text
Read Next : Danau Kastoba Pulau Bawean, dari Wisata Alam Menjadi Penunjang Kehidupan Warga

Smart Precision Farming, Antarkan Dirut Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Best Performance 2023

Selasa, 11 Juli 2023 | 21:08 WIB
header img
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo memaparkan inovasi 'Business Project Program One Stop Solution in Agriculture through Smart Precision Farming'.

iNewsGresik.id- Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo meraih penghargaan "Best Performance" di ajang Innolympia Festival Chief Business Development Officer (CBDO) Innovation School 2023 di Kantor Kementerian BUMN RI, Jakarta. 

Penghargaan merupakan wujud apresiai, karena orang nomor 1 di Petrokimia Gresik ini dinilai sukses menginisiasi dan mempresentasikan karya inovasi dibidang pertanian berjudul 'Business Project Program One Stop Solution in Agriculture through Smart Precision Farming'.

"Prestasi ini menjadi bukti, bahwa program ini mempunyai impact besar, serta menjadi portrait untuk pertanian kedepan," ujar Dwi Satriyo, Selasa (10/7).
 
Dikatakanya, Program Smart Precision Farming ini berawal dari besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia, di antaranya peningkatan selama pandemi dan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB). Meski demikian,  masih perlu terus ditingkatkan, karena produktivitas pertanian Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain. 

"Produktivitas padi di Indonesia masih lebih rendah dari negara Vietnam. Kondisi yang sama juga terjadi pada tanaman jagung nasional yang produktivitasnya kalah dengan Amerika dan produktivitas kedelai masih di bawah negara Brazil," ungkapnya.

Dwi Satriyo mengungkapkan tantangan pertanian Indonesia ke depan, yakni rendahnya regenerasi petani muda di Indonesia dari tahun ke tahun. Data Bank Dunia menyebut, proporsi penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani menyusut tinggal 28,5 persen pada 2019. Padahal tiga dekade sebelumnya, jumlahnya petani mencapai 55,5 persen dari total angkatan kerja. Sebaliknya, di sektor lain, justru mengalami peningkatan.

"Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia. Memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi," ungkapnya. 

Dengan begitu, lanjutnya, maka hasilnya  akan lebih optimal, pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia menekuni sektor pertanian. 

Lebih jauh Dwi Satriyo menjelaskan Petrokimia Gresik akan menggunakan pupuk berteknologi nano untuk melaksanakan program Smart Precision Farming.  Pupuk berteknologi nano ini merupakan produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.
 
"Kami memproyeksikan produk ini akan mengubah landscape penggunaan pupuk konvensional. Pupuk nano yang diproduksi Petrokimia Gresik, sedang dalam proses pendaftaran di Kementerian Pertanian," ujar Dwi Satriyo.
  
Pada proyek ini, Petrokimia Gresik juga memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah. Drone dengan teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah. Data yang terekam menunjukkan tingkat konsentrasi klorofil daun.

"Teknologi ini memungkinkan petani mendapatkan rekomendasi dosis pemupukan yang tepat, sehingga pemupukan dapat dilakukan dengan presisi. Selain itu, petani juga mendapatkan informasi terkait luas lahan dan bagaimana database tanah di lahannya," tandasnya.

Program ini telah dilakukan piloting di Perkebunan Teh Pagilaran, Batang, Jawa Tengah pada tanggal 4 April 2023. Dalam uji coba tersebut, diperoleh peningkatan produktivitas sekitar 75 persen. "Kami mampu mengumpulkan database pertanian, termasuk ukuran luas area, nutrisi tanah, dan status kesehatan tanaman yang akurat. Database ini akan menjadi big data yang sangat berharga untuk merumuskan kebijakan pertanian di Indonesia," tutup Dwi Satriyo.
 

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut