get app
inews
Aa Text
Read Next : Semarak Ramadan, Pegadaian Gelar Festival UMKM dan Edukasi Keuangan

500 Tahun Tradisi Sanggring, Hadirkan KH Anwar Zahid dan Sajikan Ribuan Porsi Kolak Ayam

Minggu, 02 Maret 2025 | 11:15 WIB
header img
Semarak sangring 500 di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik ( FITO : Istimewa)

MANYAR, iNewsGresik.id – Tradisi Sanggring atau yang dikenal dengan Kolak Ayam kembali digelar dengan penuh kemeriahan oleh warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik.

Perayaan yang selalu berlangsung pada malam ke-23 bulan suci Ramadhan ini terasa semakin istimewa karena tahun ini menandai 500 tahun keberlangsungan tradisi yang diwariskan sejak era Sunan Dalem, putra Sunan Giri.

Ketua Panitia Semarak Sanggring 1446 H, Didik Wahyudi, menyampaikan bahwa sebagai puncak peringatan, panitia menghadirkan penceramah kondang KH Anwar Zahid dari Bojonegoro serta qori internasional Sayyid Zulfikar dalam gelaran pengajian akbar.

"Menjelang berbuka puasa, kami menghadirkan Qori Internasional Sayyid Zulfikar. Sedangkan KH Anwar Zahid tampil usai sholat tarawih diiringi grup sholawat Ahbaabul Musthofa," jelas Didik, Minggu (2/3).

Selain pengajian, panitia juga menyelenggarakan Festival Banjari tingkat Jawa Timur dengan total hadiah sebesar Rp 10 juta.

Pada peringatan kali ini, lebih dari 3.500 porsi Kolak Ayam akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, jumlah terbanyak sepanjang sejarah perayaan Sanggring.

"Untuk memasaknya, kami menggunakan bahan dalam jumlah besar, termasuk 260 ekor ayam kampung, 740 kg gula merah, 600 butir kelapa, 250 kg bawang daun, 60 kg jinten bubuk, dan 1.400 liter air," ungkap Didik.

Lebih lanjut, Didik menjelaskan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan kuliner, melainkan juga upaya pelestarian budaya dan syiar Islam.

"Tradisi ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang kuat. Kami ingin terus melestarikannya agar tidak hilang ditelan zaman," ujarnya.

Sejarah mencatat bahwa Kolak Ayam pertama kali dibuat atas petunjuk Sunan Dalem, yang kala itu tengah sakit. Setelah mengonsumsi ramuan kolak ayam, kondisinya menjadi sembuh. 

"Sejak itu, tradisi ini terus dijalankan setiap malam ke-23 Ramadhan sebagai wujud rasa syukur dan doa untuk kesehatan serta keberkahan" ungkap Didik. 

Dengan kehadiran ulama besar, dan  semangat pelestarian budaya, peringatan 500 tahun Kolak Ayam tahun ini diharapkan menjadi momen bersejarah yang penuh berkah, kebersamaan, dan nilai spiritual

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut