Haul Nyai Ageng Pinatih ke-558: Jejak Perempuan Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Gresik

GRESIK, iNewsGresik.id – Masyarakat dari berbagai daerah memadati kompleks Pesarean Nyai Ageng Pinatih di Kelurahan Kebungson, Gresik, dalam rangka memperingati Haul ke-558 tokoh Muslimah yang dikenal sebagai saudagar kaya raya, dermawan, dan berpengaruh dalam sejarah Islam di Nusantara.
Peringatan yang berlangsung khidmat pada 11–12 April 2025 ini menjadi momen penting untuk mengenang keteladanan serta peran besar Nyai Ageng Pinatih dalam sejarah penyebaran Islam, khususnya di wilayah Jawa.
Ketua Panitia, Agus Mustofa dari Paguyuban Pinati, menegaskan bahwa Nyai Ageng Pinatih merupakan figur strategis dalam fase awal Islamisasi Jawa.
“Beliau bukan hanya dihormati sebagai tokoh agama, tetapi juga dikenal sebagai ibu asuh dari Kanjeng Sunan Giri, salah satu Wali Songo yang sangat berperan dalam dakwah Islam,” ujarnya, Sabtu (12/4).
Kegiatan haul ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik dr. Alif, Camat Gresik, serta Lurah Kebungson. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan dan penghormatan dari pemerintah daerah terhadap warisan spiritual dan budaya yang ditinggalkan oleh Nyai Ageng Pinatih.
Rangkaian acara meliputi doa bersama, tahlil, serta pengajian umum yang menghadirkan KH. Mushodiq Fikri dari Jember. Sejumlah ulama, masyaikh, dan tokoh agama dari Gresik dan sekitarnya juga turut hadir, memperkuat nuansa kekhusyukan dan kebersamaan dalam acara tersebut.
“Kehadiran para alim ulama dan tokoh agama menjadi cerminan kuatnya semangat kebersamaan untuk terus meneladani sosok Nyai Ageng Pinatih sebagai simbol keteguhan, kebijaksanaan, dan peran strategis perempuan dalam sejarah Islam,” tambah Agus.
Peringatan haul ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum refleksi atas nilai-nilai perjuangan dan spiritualitas seorang ulama perempuan yang turut membangun fondasi peradaban Islam di Nusantara.
Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Gresik dan sekitarnya terus menjaga serta merawat jejak perjuangan beliau agar tetap hidup dan menjadi inspirasi lintas generasi.
Editor : Agus Ismanto