TANGERANG, iNews.id – Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi parade budaya di Bandara Soekarno Hatta yang sudah kembali berjalan selama satu bulan terakhir. Dia menilai kegiatan kesenian dan kebudayaan tersebut menjadi nyawa bagi pintu gerbang Indonesia.
"Jangan jadikan airport yang bagus ini hanya gedung yang dingin. Kita bisa lihat tadi, saat tarian semua senang itu lah yang harus dijaga, kehangatan seperti itu," ungkapnya, di Bandara Soetta pada Minggu (26/6/2022).
Dijelaskan, bandara tak hanya perlu membuat bangunan yang megah dan mewah. Tapi juga diperlukan sesuatu yang bisa dijadikan 'nyawa' dan membuat pengunjungnya merasa nyaman.
Menurut Erick, Parade Budaya di bandara juga bisa menjadi etalase keberagaman budaya Indonesia. Tak hanya itu, dengan adanya parade budaya ini juga akan menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki sebuah pondasi yang cukup kuat.
"Airport jadi etalase kebudayaan, musik dan kesenian Indonesia. Meski kita jadi negara modern dan maju, tapi percayalah negara maju dan modern tanpa budaya, bangsa akan jadi rapuh," lanjutnya.
Selain menciptakan 'nyawa' di bandara, Erick Tohir juga meminta agar pengelola Bandara dan wisata untuk mengutamakan pelayanan wisawatan domestik. Saat ini diketahui bahwa 72 persen wisatawan di Indonesia berasal dari dalam negeri dan 28 persen wisatawan asing.
"Jadi jangan lagi kita menomorduakan bangsa kita sendiri. Kita lihat, data kalau wisata lokal itu biasanya belanjanya UMKM, tidur di hotel homestay, hotel bintang 2 makanya turunannya akan merembes ke bawah supaya kita menjaga ekonomi kerakyatan kita," katanya.
Sementara, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, bila parade budaya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, untuk saat ini digelar satu minggu sekali. Sementara untuk parade skala besar akan digelar satu bulan sekali.
"Ini upaya kami untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke penumpang, terutama turis asing juga. Para pegawai tenant pun dihari tertentu, juga mengenakan pakaian tradisional," ungkap Awaluddin.
Editor : Ashadi Ikhsan