GRESIK, iNews.id - SMK Muhammadiyah 3 (SMK Matig) Gresik menggelar pelatihan penulisan buku diikuti sebanyak 30 orang pengajar dari berbagai sekolah Muhammadiyah di wilayah kecamatan, Cerme, Benjeng dan Balungpangang.
Pelatihan bertajuk Guru menulis digital berlangsung selama 2 hari, Rabu dan Kamis (12-13/10/2022) dengan menghadirkan 2 orang narasumber yakni Pimred situs berita PWMU.co Muhammad Nurfatoni dan Master Trainer di Sekolah Menulis Inspirasi,Ahmad Faizin Karimi.
Dalam pelatihan ini, peserta tidak sekedar berteori, tetapi langsung mempraktikkan aneka tips menulis dari narasumber. Bahkan, sebelum pelatihan ditutup, semua buku karya peserta sudah diterbitkan oleh Penerbit Inspirasi Pustaka Media melalui Google Play Store dan bisa diunduh dari 66 negara.
Pimred situs berita PWMU.co Muhammad Nurfatoni memberikan materi beragam tips menulis secara praktis dan menerbitkan buku. "Menulis itu susah? Tentu tidak, jika sudah paham caranya. Menerbitkan buku itu lama? Tentu juga tidak, jika telah mengerti alurnya," ujarnya dalam dalam Pelatihan Penulisan Buku yang dilaksanakan selama 2 hari, Rabu-Kamis (12-13/10) di Aula Aula SMK Matig.
Agar mudah dalam menulis, lanjutnya, berangkatlah dari dua hal, yakni kompetensi dan hobi. "Tulisan yang berangkat dari kompetensi akan membuat karyanya kaya wawasan. Sedangkan naskah yang ditulis berangkat dari hobi bisa membuat sebuah karya penuh emosi," terang Muhammad Nurfatoni.
Sedangkan, Master Trainer di Sekolah Menulis Inspirasi, Ahmad Faizin Karimi, memberikan perspektif menulis secara sistematis. “Analoginya seperti memasak. Sebelum masakan jadi, secara konseptual makanan itu sudah harus ada di pikiran. Porsi, rasa, hingga penyajiannya sudah terbayang,” ungkapnya.
Penulis buku “Jurnalistik Asyik” itu juga mengajak peserta memahami tahapan merealisasikan konsep tulisan yang sudah dipikirkan. “Setelah bahan terkumpul, maka tantangannya adalah bagaimana meramu bahan itu menjadi naskah jadi. Nah, ini tentu ada triknya dalam setiap jenis atau genre tulisan,” lanjut Faizin.
Salah satu peserta, Ida Maimunah,mengatakan menyukai model pelatihan dengan pendekatan langsung praktek, karena lebih efektif, mudah dipahami dan tidak terlalu berlama-lama.
“Dengan mengikuti workshop ini saya merasa menulis itu benar-benar mudah. Akan saya lanjutkan untuk terus menulis. Apalagi kita sebagai guru harus memberi contoh kepada siswa-siswi kita,” ungkap peserta dari SMP Muhammadiyah 7 Cerme.
Editor : Agus Ismanto