GRESIK, iNews.id - Daun pepaya Jepang (Cnidoscolus Aconitifolius), tidak hanya digunakan untuk olahan makanan, tetapi juga bermanfaat untuk ekstrak pembasmi jentik nyamuk, seperti yang dilakukan pasangan Keysa Nirmala dan Az-zahra Hijriyah Wibowo, siswa kelas 9 Madrasah Tsanawiyah NU Terate Gresik.
Pasangan siswa kelas 9 ini, berhasil mengembangkan daun pepaya jepang menjadi akstrak yang efektif membasmi jentik jenting nyamuk (Larva) Culex SP. Karya inovasinya, bahkan tampil sebagai juara 2 di ajang National Creativity Competition ke 9 di SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang.
Keysa Nirmala, mengatakan pemilihan daun pepaya Jepang karena jenis tanaman ini mudah ditemukan di sekitar rumah, aman bagi kesehatan dan mengandung senyawa yang efektif membunuh jentik jentik nyamuk.
“Dari sejumlah referensi, daun pepaya menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Hal ini, yang mendorong kami semakin tertantang melakukan penelitian,” ujarnya di laboratorium sekolah, Kamis (12/1/2023).
Dikatakanya, penelitian ini, berawal dari rasa keprihatinan karena ditemukan banyak jentik-jentik nyamuk di selokan dan genangan air. Bersama seorang guru pembimbing, memanfaatkan laboratorium sekolah untuk melakukan riset kandungan daun pepaya.
“Dari riset yang kami lakukan, daun pepaya Jepang memiliki sejumlah kandungan senyawa di antaranya Flavonoid, Tanin dan Saponin yang efektif untuk membasmi larva Culex SP,” ujar Keysa.
Usaha keras pasangan Keysa Nirmala dan Az-zahra Hijriyah Wibowo akhirnya membuahkan hasi. Karya inovasinya tidak hanya meraih juara di tingkat nasional, tetapi juga membantu masyarakat membasmi nyamuk.
“Kami terus menyempurnakan ekstrak daun pepaya agar lebih praktis dan efektif, sehingga lebih efektif membasmi jentik nyamuk yang berpotensi menambah populasi nyamuk di sekitar rumah,” ungkapnya.
Lebih jauh, Keysa mengungkapkan cara pembuatan ekstrak pembasmi jentik nyamuk cukup sedehana. Dimulai dari pemotongan daun pepaya hingga kecil-kecil kemudian dikeringkan di bawah terik matahari.
“Setelah potongan daun pepaya kering, kemudian diblender hingga halus,” ungkapnya.
Selanjutnya, tepung daun pepaya direndam dengan cairan alkohol di dalam tabung yang tertutup rapat selama tiga hari. Sebelum digunakan, terlenih dahulu dipanaskan dengan suhu 70 derajat celcius di evapurator vakum dan siap digunakan.
“Cara penggunaanya, cukup ditaburkan di selokan yang terdapat banyak jentik jentik nyamuk. Setelah tiga hari, maka jentik nyamuk langsung mati,” terangnya.
Sementara itu, guru pembimbing, Mohammad Raiq Rofiqi mengatakan mengapresiasi pencapaian prestasi dari siswinya. Menurutnya, hal ini sesuai dengan visi dan misi sekolah, yakni sekolah Islam berbasis riset dan berwawasan global.
"Kita mewadahi semua inovasi siswa. Tidak hanya sekedar belajar secara teori, tetapi juga harus kompetitif,” ujar Muhammad Raiq.
Dikatakanya, sekolah menyediakan laboratorium untuk siswa mengembangkan ide ide kreatifnya. Laboratorium ini dilengkapi peralatan memadai untuk siswa melakukan riset dan menuangkan ide idenya.
“Hasil inovasi siswi ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto