Peduli Sesama, REI Gresik Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

GRESIK, iNews.id - Pasangan suami isteri (Pasutri) Akhmad (45) dan Rani (43), warga desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik tersenyum bahagia, usai menerima program bantuan sosial perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar Rp 30 juta.  

Dana perbaikan rumah untuk keluarga yang bertahun-tahun menempati rumah gubub berukuran 4 meter X 12 meter bersumber dari alokasi dana desa sebesar Rp 10 juta dan bantuan dari Realestate Indonesia (REI) Kabupaten Gresik sebesar Rp 20 juta. 

Baca Juga

Nawa Karsa Gresik Lestari, Pemkab Gresik wujudukan Kota Santri Paling Layak Huni

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah didampingi Kepala dinas Sosial, Ummi Khoiroh, jajaran Muspika Cerme dan Ketua REI Gresik Widodo Feriyanto. 

Rani, warga penerima bantuan RTLH menyampaikan puji syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang peduli atas nasibnya. Dirinya tidak menyangka bakal menerima bantuan perbaikan rumah. Selama ini, keluarganya hanya bisa pasrah menerima nasib yang dijalaninya.

"Alhamdulilah. Kami sekeluarga sangat bersyukur dan menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga amalanya mendapatkan balasan Allah SWT ," ujar Rani didampingi suaminya Akhmad, usai menerima bantuan di rumahnya, Jumat (10/11/2022).

Pasangan keluarga yang dikaruniai 4 orang anak ini, mengungkapkan, lebih dari empat tahun menghuni rumah tidak layak huni. Ini dilakukan, karena keluarganya tidak punya pilihan lain. "Mau bagaimana lagi. Hanya rumah gubug ini, satu satunya harta yang kami miliki," terangnya.

Sebelumnya, Rani dan keluarganya bekerja merantau di Samarinda, Kalimantan Timur. Namun, sejak kondisi kesehatanya sering sakit-sakitan. Sehingga, tidak bisa bekerja secara maksimal. Mereka akhirnya memilih pulang ke kampung halaman tanpa mendapatkan hasil. 

"Sejak itu, Kami menghuni rumah gubug yang kondisinya sudah reyot. Alhamdulilah, keluarga kami mendapatkan bantuan, sehingga tidak was was saat hujan dan angin kencang,"ungkapnya. 

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengungkapkan pasutri Reni dan Akhmad merupakan satu dari 473 warga di kabupaten Gresik penerima bantuan RTLH di tahun 2023. "Program bedah rumah ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu, tersebar di sejumlah wilayah di kabupaten Gresik," ujarnya usai menyerahkan bantuan RTLH. 

Wabup yang akrab disapa Bu Min menambahkan organisasi pengembang perumahan REI Gresik sangat peduli dan banyak membantu pemerintah daerah, khusunya perbaikan rumah tidak layak huni. Menurutnya, setiap ada bencana rumah roboh, maupun bedah rumah, REI selalu di baris depan.

“Seperti dalam bedah rumah ini, kita gandeng REI. Pasalnya, Pasangan Ahmad dan Rani tidak masuk program bedah rumah milik Pemkab. Padahal rumahnya sangat tidak layak huni,” bebernya.

Ketua REI Gresik Widodo Feriyanto mengungkapkan program bedah rumah ini merupakan salah satu bentuk komitmen REI Gresik mendukung program pemerintah daerah melakukan perbaikan rumah tidak layak huni. 

"Semoga kontribusi REI Gresik memberikan manfaat sebesar besarnya bagi masyarakat," ujar pria yang juga pengembang perumahan 'Graha Amerta Boulevard' di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. 

Widodo Feriyanto menambahkan tahun ini, REI Gresik telah memberikan program bedah rumah tidak layak huni sebanyak 15 unit masing masing sebesar Rp 20 juta sampai R30 juta. Bantuan ini akan terus dilanjutkan, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, terutama masyarakat tidak mampu. 

"Mohon doa restunya agar dunia usaha bidang Properti di Gresik terus berkembang, sehingga bisa membantu masyarakat lebih banyak lagi," tandasnya. 

Editor : Agus Ismanto