GRESIK, iNews.id - Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinsos, DIshub, TNI dan Polri di merazia Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik.
Mereka mendatangi sejumlah lokasi yang biasa digunakan mangkal PPKS, di antaranya di exit Tol Bunder, Manyar, Kebomas dan perlintasan kereta api di desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Di Exit Tol Manyar, petugas menjaring seorang perempuan pengamen dalam kondisi hamil yakni Fina Putro ( 21 tahun) saat sedang mengamen di pinggir jalan. Petugas kemudian membawanya naik ke atas mobil.
Tim gabungan kemudian bergeser ke perempatanExit Tol Bunder, Kebomas dan berhasil menjaring seorang pengamen dan dua orang Badut. Penangkatan kedua PPSK ini, sempat diwarnai aksi kejar-kejaran karena mereka berusaha kabur.
Dari lokasi tersebut, tim gabungan melanjutkan razia di perlintasan kereta pi di Desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Petugas menjaring 3 anak Punk yang menghuni rumah kosong. Di lokasi tersebut, petugas juga menyita sebanyak 3 botol Miras, tas pakaian, Guitar mini dan uang koin hasil mengamen.
Salah seorang anak Punk, Septiara Fitri asal Jepara mengatakan kedatanganya di Gresik hanya untuk singgah sebentar, karena akan melanjutkan menonton konser di Kota Malang. Namun, keburu terjaring Razia.
"Teman teman sudah berangkat lebih dahulu. Saya menyusul , tapi saat mampir di Gresik justeru terjaring razia,” ujarnya, Kamis (16/3/2023).
Kasatpol PP Kabupaten Gresik, Suprapto mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mengantisipasi lonjakan jumlah PPKS, saat memasuki bulan suci Ramadhan.
“Ini sesuai Perda Nomor 02 Tahun 2022 Tentang Ketentraman dan Ketertiban umum,” ujarnya, saat memimpin Razia, Kamis (16/3/2023).
Dikataknya, puluhan PPKS yang terjaring kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan. “Selanjutnya, mereka yang berasal dari luar Gresik akan dipulangkan ke daerah asalnya,” pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto