get app
inews
Aa Read Next : Pasar Bandeng Kawak, Tradisi Warga Gresik Sambut Idhul Fitri

Santri Ponpes Qomaruddin Lestarikan Tradisi Mengkaji Kitab Kuning di Bulan Suci Ramadhan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:09 WIB
header img
Santri Qomaruddin Gresik Memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan membaca Kitab Kuning atau kitab klasik

GRESIK, iNews.id - Santri Ponpes Qomaruddin di desa Bunga, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik memanfaatkan bulan suci Ramadhan untuk mengkaji kitab kuning (Kitab Gundul Berbahasa Arab) yang identik dengan pesantren. 

Selain memperdalan agama Islam, kajian ini juga untuk melestarikan tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun di Ponpes yang berdiri sejak tahun 1747 Masehi.

Pengasuh Ponpes Qomaruddin Gresik, KH Muhammad Ala'uddin mengatakan mengaji kitab kuning sudah menjadi aktivitas para santri di bulan Ramadhan seperti sekarang ini. Momen Ramadhan juga digunakan santri untuk "ngaji kilatan". 

"Disebut ngaji kilatan, kerena kegiatan ini berlangsung hanya Ramadhan, dan pengkajian kitab pun dikebut," ujarnya, Selasa (28/ 3/2023).

Para santri, lanjutnya harus memahami isi kitab kuning, dengan belajar Tata Bahasa Arab, seperti Ilmu Nahwu, Ilmu Shorrof, sampai Ilmu Mantiq, dan sejumlah cabang ilmu lainnya. Ilmu itu masih dasar, dan harus didalami dengan mengikuti kajian kitab yang dipimpin pengasuh maupun santri senior.

"Metode pengajian kitab kuning berlangsung dengan cara tatap muka. Pengasuh ataupun santri senior membacakan naskah bahasa arab lengkap dengan artinya sesuai dengan bahasa di pondok," terangnya.

KH Muhammad Ala'uddin mengungkapkan Ponpes Qomaruddin didirikan  kyai Qomaruddin pada tahun 1747 Masehi, termasuk salah satu ponpes tertua di pesisir utara pulau Jawa. 

"Sejarah berdirinya Ponpes ini, berawal dari permintaan Bupati Kanoman Gresik waktu itu yakni Raden Tumenggung Tirtorejo, yang juga menjadi santri KH Qomaruddin di Ponpes Kanugrahan di lamongan," ungkapnya.

KH Qomaruddin kemudian mengabulkan permintaannya memindahkan Ponpesnya Kanugrahan di Lamongan untuk menyebarkan agama islam di kawasan pesisir utara Gresik. 

"Terdapat sejumlah bukti sejarah terkait berdirinya Ponpes Qomaruddin di antaranya sejarah masa hidup Raden Tumenggung Tirtorejo, Bupati Kanoman Gresik dan  serta bukti Manuskrip Ponpes Qomaruddin," bebernya.

Dalam perjalananya Ponpes di belahan utara Gresik ini, akhirnya berkembang pesat. Setiap tahunnya mampu menampung sebanyak 700 santri yang datang dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. 

"Selain mengaji Kitab Kuning, Santri di kelas Tahfidz Al quran juga diwajibkan menyetorkan hafalan Al Quran yang menjadi kegiatan wajib seluruh santri, termasuk memperbanyak membaca Al quran di bulan ramadhan ," pungkasnya.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut