GRESIK, iNews.id - Menyambut momen Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei, kabar baik datang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Untuk mewujudkan pembangunan manusia yang inklusif, Disperpusip Gresik menyediakan sarana dan koleksi bacaan yang nyaman bagi seluruh kelompok masyarakat. Hal ini dilakukan di tengah budaya literasi masyarakat di kabupaten Gresik yang dirasa perlu ditingkatkan lebih baik.
Sebagaimana data yang dirilis Diskominfo Gresik melalui akun Instagram @pemkabgresik pada Rabu (17/5/2023), diketahui tingkat Kegemaran Membaca masyarakat di Kabupaten Gresik berkategori “Sedang”. Meskipun indikator Frekuensi Membaca dan Frekuensi Akses Internet tergolong “Tinggi”, tetapi Durasi Membaca, Jumlah buku yang dibaca, dan Durasi akses internet masih tergolong “Sedang”.
Dalam hal tingkat kepemilikan bahan bacaan, sebesar 62,5% masyarakat mengaku memiliki koleksi bahan bacaan cetak antara 1 sampai 25 eksemplar. Sedangkan untuk koleksi bahan bacaan elektronik, sebanyak 54% masyarakat mengaku punya 1 sampai 25 bacaan. Namun yang perlu jadi catatan, jumlah masyarakat yang tidak punya koleksi bahan bacaan relatif masih besar, yakni mencapai 20 persen untuk koleksi cetak. Sedangkan, untuk koleksi digital sebesar 31,5% . Hal ini, mencerminkan pentingnya perpustakaan umum penting agar masyarakat makin mudah mengakses bahan bacaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Budi Raharjo mengatakan Pemkab Gresik melalui Disperpusip telah melakukan program peningkatan akses masyarakat. Selain pengembangan Perpustakaan Daerah secara konvensional juga layanan perpustakaan digital melalui aplikasi Gresik. “Perpustakaan Daerah ini kita bikin nyaman dan instagramable. Kita tahu, kalau ruang perpustakaan nyaman maka durasi membaca buku oleh para pengunjung akan meningkat. Begitu pula dengan desain tata ruangan yang instagramable, akan menarik minat pengunjung untuk datang” ujar Budi Raharjo.
Disperpusip, lanjutnya, juga mendekatkan Perpustakaan kepada masyarakat. Misalnya melalui Ruang Baca dan Bermain Anak (RBBA) di setiap kecamatan. Pada tahun 2022 jumlah pengunjung Perpustakaan RBBA se-Kabupaten Gresik mencapai 21 ribu. Disperpusip juga telah menyalurkan Bantuan Bahan Pustaka dari Dana Dekonsentrasi. Menurut data LKjIP Disperpusip 2022, sejak tahun 2008 telah disalurkan buku sebanyak 104.900 eksemplar di 106 desa/kelurahan tersebar di Kabupaten Gresik. Disperpusip juga menyediakan Perpustakaan Mobil Pintar Keliling. Selama tahun 2022, Mobil Pintar ini telah dimanfaatkan sebanyak 3.807 pembaca di sekolah-sekolah. Sedangkan Mobil Pintar Keliling di momen Car Free Day (CFD) dikunjungi 1.018 pengunjung.
Sedangkan, untuk memastikan pembangunan literasi yang inklusif, Disperpusip Kabupaten Gresik menyediakan Ruang Baca Anak, Ruang Baca Lansia, dan Difabel. Bahkan sudah ada koleksi bahan bacaan khusus untuk Tuna Netra berupa buku Braille. “Kita sudah punya Ruang Baca Anak, Ruang Baca Lansia dan Difabel. Kita sediakan sarana yang nyaman untuk membaca. Kami juga terus meningkatkan aksesibilitas Untuk akses bagi difabel,” bebernya.
Salah satu pengunjung Lansia, Bambang (61 tahun) asal Karangturi mengapresiasi Ruang Baca Lansia dan Difabel ini. “Suasananya nyaman. Membuat saya betah membaca di sini. Tiap minggu bisa 2-3 kali datang ke sini.” ujar lansia yang sudah menjadi anggota Perpusda sejak tahun 2018 ini.*
Editor : Agus Ismanto