get app
inews
Aa Read Next : Diduga Putus Cinta, Remaja 18 Tahun Tewas Gantung Diri

Pemuda di Gresik Gantung Diri Tinggalkan Surat Wasiat, Minta Dimakamkan Dekat Kuburan Ibu

Minggu, 04 Juni 2023 | 09:14 WIB
header img
Polisi evakuasi korban gantung diri. Foto: iNewsGresik.id/Agis

GRESIK, iNewsGresik.id - Seorang pemuda, Imam (28) asal Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas gantung diri di rumah pamannya di Dusun Ploso, Desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng, Gresik. Peristiwa memprihatinkan ini terjadi, beberapa saat sebelum korban kembali ke kampung halamannya di Samarinda.

Tidak jauh dari lokasi kejadian, polisi menemukan surat wasiat yang ditulis korban. Dalam suratnya, ia meminta maaf kepada keluarganya. Surat dalam Bahasa jawa itu, korban juga meminta dimakamkan dekat ibunya.

Adapun isi surat itu “Aku minta maaf, bila selama iki gawe salah trauma. Gawe neng Rati sepurane seng Ake. Terus gawe Ayah Sholeh mator suwon wes gelem nerimo aku. Sepurane sering gawe resek ndok kene. Gawe kakak sepurane nek aku sering gawe mangkel. Aku emong Kalimantan tambah gawe beban ae nang kono. Tolong nek aku wes gak onok, fotoen kirim nang Mama’e Arsel ambek ibuk”

(Aku minta maaf, bila selama ini sering buat salah dan bikin trauma. Jika ada kedalahan di hati mohon dimaafkan yang banyak. Untuk ayah Sholeh, terima kasih sudah mau nerima aku. Maafkan jika aku banyak ngerepotin di sini. Untuk kakak, maaf jika aku sering buat kesel. Aku sebenranya gak mau tinggal di Kalimantan takut nambah beban di sana.

Tolong jika aku sudah tidak ada, fotoin terus kirim ke ibu, pengen dimakamkan dekat makam ibu).

Dalam surat wasiatnya, korban juga meninggalkan password HP miliknya dengan menggambar pola sandi HP. Hal ini diduga agar yang pertama kali menemukan dirinya tewas, bisa membuka hp korban dengan mudah.

Hingga kini belum diketahui apa yang menjadi penyebab pemuda itu memutuskan gantung diri dengan tali tampar plastik.

Namun sesuai surat yang ditulis, korban tidak mau kembali ke Kalimantan Timur, tempat dirinya berasal.

Kapolsek Benjeng Iptu Alimin Tunggal mengatakan, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan dalih tidak ingin menyusahkan keluarganya, seperti yang ditulis dalam surat wasiatnya.

"Surat tersebut berisi, permintaan maaf korban kepada keluarganya. Korban juga meminta agar dimakamkan dekat ibu kandungnya," ujarnya, Minggu (4/6/2023).

Iptu Alimin Tunggal menambahkan, sebelum bunuh diri, korban rencananya akan dipulangkan ke Kalimantan oleh kakaknya Rendra. Namun, sebelum diberangkatkan korban sudah ditemukan tewas gantung diri di kamar belakang rumah pamannya, Sholeh. 

“Kakak korban akan memulangkan ke Kalimantan dengan meminta bantuan sopir truk. Lalu, tiba-tiba korban menghilang dan ditemukan meninggal terlilit tali tampar di lehernya,” ujarnya.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut