get app
inews
Aa Read Next : Ibadah SG Singapura Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Bawean

Festival Musik 'Dhungka' Bawean Meriahkan Peringatan HUT RI Ke -78

Minggu, 13 Agustus 2023 | 01:35 WIB
header img
Peserta menampilkan atraksinya festival musik Dhungka di peringatan HUT RI ke 78

iNewsGresik.id -  Gelaran Festival 'Dhungka' yakni instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi yakni lesung dan alu menyedot perhatian ribuan warga di kepulauan Bawean Gresik. Festival musik tradisional untuk merayakan HUT RI ke 78 digagas Pemdes Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean Gresik di balai desa setempat. 

Uniknya, masing masing kelompok peserta Festival Musik tradisional yang berjumlah sebanyak 10 orang berusaha tampil maksimal menyuguhkan atraksi terbaiknya.  

Dengan mengenakan busana khas 'Tempoe Doeloe', mereka secara bergantian, memukul lesung dengan alu, sehingga menimbulkan irama yang menghibur penonton dan dewan juri. Selain mengiringi lagu lagu Melayu, para peserta musik tradisional ini, juga mengiringi sholawat dan berpantun ria. 

Kades Sukaoneng,  Abdul Hayyi mengatakan instrumen musik menggunakan alat penumbuk padi, Lesung dan Alu, kini semakin langka akibat tergerus jaman. Padahal, musik Dhungka memiliki nilai-nilai ungkapan syukur, penghormatan terhadap alam dan jiwa kegotong – royongan.

“Dahulu setiap ada pesta pernikahan, selalu ada musik dhungka. Sekarang, semakin langka akibat tergerus musik modern yang senakin canggih,” ujarnya, Minggu (13/8/2023).

Festival Musik Dhungka,lanjutnya, sebagai sarana untuk menggali, mengelola dan mengembangkan seni budaya warisan nenek moyang agar tetap terjaga kelestarianya.

"Festival ini, dapat mengedukasi regenerasi muda agar senantiasa menjaga nilai nilai luhur dan melestarikan budaya di Pulau Bawean," tandasnya. 

Abdul Hayyi menambahkan bertekad menjadikan Festival Dhungka menjadi agenda rutin tahunan untuk merayakan HUT RI. Selain melestarikan seni tradisi warisan nenek moyang, menghibur masyarakat juga menjunjung kekayaan lokal wisdom (kearifan lokal). 

“Dengan begitu, instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi bisa menjadi warisan budaya tak benda Indonesia,” harapnya. 

Camat Tambak, Pulau Bawean M Nur Symasi mengapresiasi gelaran lomba ini. Sebab, tidak semua desa di Pulau Bawean menggelar lomba budaya ini.

“Nanti pemenangnya akan kami tampilkan di acara festival Kemerdekaan RI Ke-78 di Kecamatan,” ujar M Nur Symasi, usai membuka festival Musik Dhungka. 

Tampil sebagai juara dalam gelaran festival musk tradisional, yakni Dusun Nangger meraih gelar juara 1. sedangkan juara ke 2 dimenangkan Dusun Paginda. Kemudian Dusun Kotta, tampil sebagai juara ke 3. Mereka mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan tropi dari Pemdes Sukaoneng. 

Editor : Agus Ismanto

Follow Berita iNews Gresik di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut