iNewsGresik.id - Ratusan kelompok lanjut usia (Lansia) antusias mengikuti kegiatan penyuluhan awam dan skrining dini osteoporosis yang diselenggarakan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FK UWKS) di balai desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupate Gresik.
Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, para Lansia yang didominasi ibu rumah tangga, juga mendapatkan kesempatan pemeriksaan kesehatan tulang, edukasi pencegahan osteoporosis dan melakukan gerakan olaharaga yang efektif meminimalisir terjadinya pengeroposan.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi tentang faktor risiko, gejala, serta langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk mengurangi dampak buruk osteoporosis pada kualitas hidup masyarakat," ujar Ketua Tim Pengabdian masyarakat FK UWKS, Drs. Fuad Ama,MT, Sabtu (2/9/2023).
Dikatakanya, seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis semakin meningkat, terutama pada perempuan yang sudah melewati masa menopause. "Kondisi ini dapat membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah, sehingga menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, berkurangnya mobilitas, dan kualitas hidup," jelasnya.
Osteoporosis, lanjut Drs. Fuad Ama,MT merupakan problem masalah kesehatan yang sering dilupakan oleh masyarakat. "Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan yang berkepanjangan perlu terus dilakukan, di antaranya melalui kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini.” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Dr.dr. Indah Widianingsih,M.Kes salah satu anggota Tim Pengabdian masyarakat. Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi agenda rutin FK UWKS sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan Osteoporosis.
"Target kegiatan ini, yakni meningkatkan kewaspadaan Masyarakat terhadap osteoporosis, sehingga dapat meminimalisir dampak buruk osteoporosis pada kualitas hidup masyarakat," jelasnya.
Dr.dr Indah Widianingsih,M.Kes mengungkapkan sebagian besar orang mengira osteoporosis adalah penyakit lansia yang hanya menyerang usia tua. Padahal, penyakit yang menyebabkan terjadinya pengeroposan tulang ini dapat menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Karena itu, masyarakat wajib mengetahui mengetahui cara pencegahan osteoporosis sejak usia muda," terangnya.
Berbagai upaya pencegahan osteoporosis, lanjut dr Indah, yakni dengan rutin berolahraga, mencukupi Kebutuhan Kalsium, berjemur di bawah terik matahari pagi, dan melakukan Skrining Secara Berkala.
"Aktif bergerak dan berolahraga senam akan mampu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang, terutama jika dilakukan rutin sejak masa kanak-kanak dan remaja," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala desa Sukorejo, Fathkur Rakhman mengapresiasi Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FK UWKS). "Kegiatan ini sangat informatif dan memberikan wawasan baru kepada masyarakat awam tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang," ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat menjadi lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, terutama para perempuan Lansia. bagi Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin. "Dengan begitu, masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi untuk mencegah osteoporosis," tandasnya.
Editor : Agus Ismanto