JAKARTA, iNewsGresik.id – Produk white clay (tanah liat putih) yang dikembangkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) meraih hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) Republik Indonesia.
Capaian ini, menghantarkan, SMBR menjadi perusahaan semen pertama di Indonesia yang memproduksi white clay sebagai produk sampingan. White clay merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan pupuk NPK (Nitrogen, Phosphat, Kalium) yang berfungsi sebagai perekat antara unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang menjadi penyusun pupuk NPK.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan perolehan hak paten ini memperkuat peluang bisnis SIG dari optimalisasi sumber daya dan proses produksi yang efisien.
“Inovasi SMBR, merupakan realisasi salah satu fokus strategis Perusahaan pada pengembangan bisnis dan produk yang juga mendukung tercapainya visi kami menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional,” tutur Vita Mahreyni.
SMBR, lanjut Vita telah menjajaki potensi bisnis white clay sejak 2019 sebagai salah satu strategi menghadapi tantangan kelebihan kapasitas di industri semen. SMBR telah melakukan penelitian dan pengembangan proses produksi white clay selama beberapa tahun.
"Dari inovasinya, SMBR akhirnya berhasil melakukan efisien dan menghasilkan white clay dengan kualitas yang lebih baik," terangnya.
Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya mengatakan hak paten ini menjadi salah satu pencapaian penting bagi perusahaan. "Iini merupakan bukti komitmen SMBR untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk dan produk turunan yang berkualitas," ujarnya.
Hingga triwulan III tahun 2023, lanjut Suherman pendapatan dari penjualan white clay meningkat sebesar 13 persen menjadi Rp27,62 Miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Dengan perolehan hak paten ini, SMBR akan memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi white clay untuk pupuk NPK. Selain itu, hak paten ini juga memberikan manfaat bagi industri pupuk nasional, karena akan meningkatkan ketersediaan bahan baku white clay yang berkualitas,” pungkas Suherman.
Editor : Agus Ismanto