iNewsGresik. id- Ratusan warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, melakukan aksi unjuk rasa di balai desa setempat, Selasa (17/9).
Dalam aksinya, pengunjukrasa yang didominasi emak-emak menuntut transparansi penggunaan anggaran terkait pengadaan beras CSR dari PT Smelting.
Aksi ini dipicu oleh kekesalan warga terhadap kualitas beras yang dibagikan. Karena kondisinya berkutu dan rusak, sehingga tidak layak dikonsumsi.
Mereka juga mengeluhkan kuantitas beras ukuran yang seharusnya warga menerima sebesar 10 kilogram/ per warta, tetapi beratnya berkurang menjadi hanya 8-9 kilogram.
"Karena itu, kami menuntut transparan pemerintah desa dan BPD, terkait penggunaan amggaran beras " ujar Atika, salah satu warga.
Ia menambahkan beras tersebut merupakan CSR dari PT Smelting untuk 1.115 warga desa Roomo yang berada dinkawasan ring 1 PT Smelting.
Menurutnya, PT Smelting menyerahkan bantuan kepada warga setempat, berupa uang sebesar Rp 1 Miliar per tahun yang langsung dikirim ke rekening Pemdes. Salah sarunya, untuk pengadaan beras.
"Kami menuntut transparansi dan kejelasan, karena baik kualitas maupun kuantitas beras yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan," ungkapnya dengan nada tinggi.
Dalam aksi tersebut, warga akhirnya ditemui Muspika setempat di antaranya Camat Manyar, Hendriawan Susilo, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kapolsek Manyar, Kompol Tata Sutisna, serta perwakilan warga.
Camat Manyar, Hendriawan Susilo menyatakan pihaknya merespons tuntutan warga dengan menghadirkan pihak inspektorat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait keluhan tersebut.
"Secepatnya akan kami sampaikan kepada warga hasil dari pemeriksaan pihak inspektorat," ujar Camat Susilo di hadapan warga.
Ia menegaskan bahwa transparansi dan kejelasan dalam pengelolaan anggaran bantuan ini sangat penting, sehingga pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan tuntas.
"Dengan adanya pemeriksaan oleh pihak inspektorat, diharapkan masalah ini dapat segera diselesaikan secara adil dan transparan, " pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto