Gresik, iNewsGresik.id – Menjelang musim tanam akhir tahun, PT Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, telah mempersiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak lebih dari 316 ribu ton untuk mendukung kebutuhan petani di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk dan mendukung produktivitas pertanian nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menjelaskan bahwa stok yang disiapkan terdiri dari beberapa jenis pupuk, di antaranya Urea sebanyak 52.365 ton, NPK 246.875 ton, dan Petroganik sebanyak 17.094 ton.
"Jumlah ini jauh di atas ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah. Kami berkomitmen mendukung kebutuhan petani secara optimal, terutama di musim tanam," ujarnya, Rabu (4/12/2024).
Dirut menambahkan untuk memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran, Petrokimia Gresik mengimbau petani terdaftar untuk segera melakukan penebusan melalui kios resmi. Proses penebusan kini semakin mudah dengan hanya membawa KTP sebagai syarat utama.
"Kami mengajak para petani terdaftar untuk memanfaatkan kemudahan ini. Pupuk sudah tersedia di kios-kios resmi, sehingga kebutuhan pupuk selama musim tanam dapat terpenuhi dengan baik," tambah Dwi Satriyo.
Penyiapan stok pupuk bersubsidi ini merupakan bagian dari mandat pemerintah, yang pada 2024 meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Dari jumlah tersebut, Pupuk Indonesia diberikan kontrak distribusi sebanyak 7,54 juta ton. Peningkatan alokasi ini bertujuan memperkuat sektor pertanian sebagai upaya mencapai swasembada pangan nasional.
“Dengan stok yang mencukupi, kami berharap petani dapat memanfaatkan pupuk ini secara optimal untuk meningkatkan produktivitas lahan mereka,” ungkap Dwi Satriyo.
Lebih jauh, Dwi Satriyo mengungkapkan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi berjalan lancar, Petrokimia Gresik memanfaatkan berbagai inovasi digital, seperti Warehouse Management System (WMS), Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO), dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).
"Perusahaan secara rutin juga melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk memastikan distribusi pupuk sesuai dengan regulasi, " tegas Dwi Satriyo.
Dwi Satriyo mengingatkan bahwa petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, yaitu, tergabung dalam kelompok tani (Poktan), terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN) dan menggarap lahan dengan luas maksimal dua hektar.
"Komoditas yang berhak menerima pupuk bersubsidi meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao, " terangnya.
Untuk petani yang belum terdaftar, lanjutnua pemerintah menyediakan kemudahan melalui sistem e-RDKK, yang memungkinkan evaluasi data setiap empat bulan guna memastikan akurasi kebutuhan pupuk.
Petrokimia Gresik berharap stok yang telah disiapkan dapat diserap dengan baik oleh petani untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
"Kami ingin memastikan kesejahteraan petani terjamin, produktivitas pertanian meningkat, dan program ketahanan pangan nasional berjalan sukses," tutup Dwi Satriyo.
Dengan langkah ini, Petrokimia Gresik mempertegas perannya sebagai mitra utama petani dalam meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Editor : Agus Ismanto