Dorong Kemandirian! Jiddan Ajak BI dan Peruri Gunakan Teknologi Nasional dalam Cetak Uang

KARAWANG, iNewsGresik.id – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Thoriq Majiddanor atau yang akrab disapa Jiddan, mendorong Bank Indonesia (BI) dan Perum Peruri untuk segera mengadopsi teknologi buatan anak bangsa dalam proses pencetakan uang. Dorongan ini disampaikan saat kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI ke fasilitas Perum Peruri di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (30/1/2025).

Dalam kesempatan itu, Jiddan menegaskan pentingnya kemandirian dalam pengembangan teknologi pencetakan uang. Menurutnya, Indonesia tidak boleh terus bergantung pada teknologi asing, terutama dari negara-negara seperti Jerman dan Jepang yang selama ini menjadi penyedia utama mesin pencetak uang.

""Pada prinsipnya, kami mendorong Bank Indonesia dan Perum Peruri, serta vendor-vendor yang ditunjuk, untuk mulai beralih ke teknologi karya anak bangsa. Kita tidak boleh terus-menerus bergantung pada teknologi luar negeri," ujar  Legislator dari Dapil Jatim X (Gresik dan Lamongan)

Wakil rakyat asal kota santri Gresik ini, mengingatkan bahwa ketergantungan pada teknologi asing dalam pencetakan uang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi nasional. Menurutnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, Indonesia seharusnya mampu mengembangkan sendiri mesin pencetak uang dan bahan bakunya.

"Kalau kita tidak segera mandiri dalam teknologi pencetakan uang, kita bisa saja 'dijajah' secara ekonomi oleh negara lain. Ini bukan hanya soal inovasi, tetapi juga kedaulatan bangsa," tegasnya.

Jiddan juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan investasi dalam riset dan inovasi teknologi guna mempercepat pengembangan mesin pencetak uang dalam negeri. Ia berharap BI dan Perum Peruri dapat bekerja sama dengan para inovator dan industri teknologi lokal untuk menciptakan solusi yang dapat bersaing di tingkat global.

"Dengan penggunaan teknologi anak bangsa, Indonesia tidak hanya memperkuat kemandirian dalam pencetakan uang, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi nasional dari berbagai ancaman global," pungkasnya.

Editor : Agus Ismanto