Identitas Mayat di Sawah Terungkap, Korban Warga Kedamean yang Lama Menghilang

BENJENG, iNewsGresik.id – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan di tengah sawah Dusun Wonosari, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Kusnan (59), warga Dusun Sawen, Desa Tanjung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
Kapolsek Benjeng, AKP Alimin Tunggal, membenarkan identitas korban setelah pihak keluarga datang ke RSUD Ibnu Sina untuk memastikan dan mengambil jenazah.
"Keluarga korban sudah datang sekitar pukul 16.00 WIB untuk membawa jenazah ke rumah duka," ungkapnya, Kamis (6/1).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Benjeng, Aipda Soni, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban bernama, Kusnan dan telah menghilang sejak beberapa hari terakhir.
Keluarga sudah berusaha mencarinya namun tidak kunjung menemukan keberadaannya hingga akhirnya mendapat kabar penemuan mayat di sawah.
"Dari keterangan anak korban, diketahui bahwa Kusnan mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ). Setelah proses identifikasi selesai, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," jelasnya.
Sebelumnya, warga Dusun Wonosari digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di area persawahan milik seorang warga bernama Laseni, Rabu (5/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Mayat pertama kali ditemukan oleh Suyati, seorang petani yang tengah menuju sawahnya.
Saat tiba di lokasi, Suyati melihat seorang pria tergeletak telentang di pematang sawah. Setelah laporan dibuat, pihak kepolisian segera melakukan identifikasi hingga akhirnya korban dikenali sebagai Kusnan.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Dengan terungkapnya identitas korban, pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini telah selesai setelah jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Editor : Agus Ismanto