Gangguan Hewan Liar Marak, Pemkab Gresik Aktifkan Siaga Damkarla

GRESIK, iNewsGresik.id - Meningkatnya gangguan hewan liar di kawasan permukiman menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gresik. Melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla), Pemkab Gresik memperkuat kesiapsiagaan menghadapi lonjakan permintaan evakuasi, terutama terhadap hewan liar seperti ular, biawak, dan serangga berbahaya.

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, menegaskan pentingnya peran layanan darurat 112 dalam menanggapi situasi ini. “Masyarakat jangan ragu untuk melapor. Call center 112 siap melayani berbagai kedaruratan, termasuk gangguan hewan liar. Laporan akan segera ditindaklanjuti oleh tim Damkarla,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Data Damkarla menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam penanganan gangguan hewan. Pada 2023, terdapat 433 tindakan penyelamatan, dan jumlah ini melonjak menjadi 547 kasus pada 2024. 

Hingga pertengahan April 2025, Damkarla telah menangani 276 penyelamatan, sebagian besar terkait evakuasi ular. Wilayah seperti Kebomas, Driyorejo, Manyar, Menganti, dan Cerme menjadi titik dengan laporan terbanyak.

“Evakuasi ular mendominasi tindakan penyelamatan kami. Jenis yang paling sering ditemukan adalah ular kobra dan piton,” terang Suyono, Kepala Damkarla Gresik. 

Ia menambahkan, tim juga menangani evakuasi biawak, buaya, serangan tawon, hingga penyelamatan hewan peliharaan dan insiden manusia seperti cincin terjepit di jari.

Pemkab Gresik mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan evakuasi mandiri tanpa perlengkapan dan keahlian memadai. Risiko keselamatan sangat tinggi jika penanganan dilakukan tanpa Alat Pelindung Diri (APD) dan prosedur standar.

Langkah preventif dan edukatif terus dilakukan, termasuk sosialisasi kewaspadaan dan pemanfaatan layanan 112. 

"Pemkab berharap upaya ini dapat meningkatkan kesadaran warga serta meminimalkan risiko kecelakaan akibat gangguan hewan liar di lingkungan permukiman, " pungkas Wabup dr Alif

Editor : Agus Ismanto