get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari AIDS Sedunia, Gresik Fokus Hilangkan Diskriminasi ODHA

100 Hari Kerja: Pemkab Gresik Tuntaskan Layanan Pendidikan Inklusi Berkualitas

Sabtu, 03 Mei 2025 | 17:46 WIB
header img
layanan antar-jemput inklusi dalam Program Hatiku Padamu (FOTO : iNews Gresik)

GRESIK, iNewsGresik.id – Pemerintah Kabupaten Gresik melalui UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (LPABK) sukses menuntaskan salah satu program prioritasnya dalam 100 hari kerja, yakni layanan antar-jemput inklusi dalam Program Hatiku Padamu (HTM).

Program ini menjadi wujud nyata komitmen Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati dr. H. Asluchul Alif dalam menyediakan akses pendidikan yang merata, inklusif, dan ramah bagi seluruh anak, termasuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD).

Hingga awal Mei 2025, program ini telah melayani 100 PDPD dan 129 Guru Pendamping Khusus (GPK) dari 16 kecamatan. Tiga armada kendaraan disiapkan untuk antar-jemput peserta didik dan guru ke UPT LPABK, tempat pelatihan dan pendampingan dilakukan.

“Ini langkah awal menuju perubahan yang lebih besar. Kami ingin memastikan semua anak di Gresik mendapatkan hak pendidikan yang adil dan setara,” ujar Wakil Bupati Gresik, dr. H. Asluchul Alif, saat menerima kunjungan peneliti dari The University of Melbourne, Australia, Rabu (28/5).

Program HTM tidak hanya fokus pada akses transportasi, tetapi juga pada peningkatan kapasitas GPK. Di UPT LPABK, para guru pendamping mendapat pelatihan untuk melakukan identifikasi dini dan observasi mendalam, serta menyusun Program Pendampingan Individu yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Kepala UPT LPABK, Renyta Yuniarti Ningtyas, menjelaskan bahwa peserta didik menjalani pendampingan intensif selama tiga bulan di UPT, lalu kembali ke sekolah masing-masing dengan dukungan berkelanjutan berdasarkan matriks kebutuhan yang telah disusun.

“Program ini membangun sistem pendampingan terintegrasi dari rumah ke sekolah. Kami ingin memastikan setiap anak berkebutuhan khusus bisa tumbuh dan belajar secara optimal,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto, menilai HTM sebagai inovasi strategis dalam memperkuat sistem pendidikan inklusif di Gresik. 

“Ini bukti keseriusan Pemkab dalam menjamin hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, sekaligus bagian dari visi Nawa Karsa Gresik Cemerlang,” katanya, Jumat (2/5).

HTM menjadi salah satu program unggulan yang melengkapi capaian lainnya seperti Program Jaketku (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah), yang turut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gresik menjadi 78,93 poin pada 2024.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada kebutuhan anak, layanan pendidikan inklusi Gresik kini menjadi salah satu referensi nasional. Gresik membuktikan bahwa inklusi bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata yang mengubah masa depan pendidikan di Indonesia.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut