get app
inews
Aa Read Next : 5 Pevoli Putri Jatim Perkuat Timnas di Kejuaraan AVC Challenge di Filipina

Inilah Perempuan Andalan Pendamping Putin Yang Amankan Ekonomi Rusia, Hanya Anak Seorang Sopir

Rabu, 11 Mei 2022 | 07:22 WIB
header img
Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina

MOSKOW, INews.id-Presiden Rusian Vladimir Putin memiliki seorang ahli ekonomi andalan. Namanya Elvira Nabiullina dan selalu menjadi sorotan dunia. Dialah perempuan yang pertama kali menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Rusia. Tidak hanya itu, yang menarik, ternyata Elvira juga hanya anak dari seorang sopir.

Elvira disebut kini menjadi andalan Presiden Putin. Apalagi kini Rusia sedang dalam serangan ekonomi dunia. Tentunya peran Elvira sangat vital sekali dalam mengendalikan ekonomi dalam negeri selama invasi Rusia ke Ukraina.

Elvira Nabiullina muncul pertama kali dalam konferensi pers hanya beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, penampilannya langsung memicu berbagai asumsi pengamat dan analis ekonomi dunia.  

Bagaimana tidak, penampilannya saat itu seolah menegaskan bahwa Rusia siap menghadapi krisis yang diakibatkan oleh sanksi Barat terhadap negara beruang merah itu.  

Kini dua bulan sudah Rusia menghadapi sanksi barat sebagai protes atas agresi militer ke Ukraina. Meski demikian, Rusia mengklaim sanksi tersebut lebih memukul Barat dibandingkan Rusia. Hal itu, terbukti dari inflasi tinggi yang dialami Amerika Serikat (AS) dan sekutu pada Maret 2022. 

Berikut fakta-fakta Elvira Nabiullina, pejabat Rusia yang menjadi andalan Presiden Vladimir Putin, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber: 

  1. Tak Asing dengan Krisis Ekonomi

Elvira Nabiullina tidak asing dengan krisis ekonomi. Sejak mengambil alih posisi Gubernur Bank Sentral Rusia pada 2013, dia terbukti mampu menjaga ekonomi Rusia dari gempuran sanksi Barat akibat aneksasi yang dilakukan negara itu terhadap Krimea pada 2014. 

Ketika rubel Rusia anjlok terhadap dolar AS di tengah jatuhnya harga minyak dan sanksi Barat yang melumpuhkan pada 2014, Elvira Nabiullina menaikkan suku bunga menjadi 17,5 persen dan mengalihkan rubel menjadi mata uang yang mengambang bebas.

Kebijakan moneter konservatif yang diberlakukannya, membantu Rusia kembali ke pertumbuhan dan menurunkan inflasi, sekaligus membawanya memenangkan penghargaan global. Publikasi Barat, termasuk Euromoney dan The Banker, memujinya sebagai salah satu pembuat kebijakan moneter terbaik di dunia.

 "Saya pikir Elvira Nabiullina adalah seorang teknokrat yang efektif, tetapi dia pada akhirnya masih menjadi bagian dari sistem Putin. Dan dalam sistem Putin, tugas seorang teknokrat bukanlah melakukan yang terbaik untuk rakyat Rusia, tetapi melakukan yang terbaik untuk sistem Putin," kata Maximilian Hess, pakar Rusia di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri di London. 

  1. Memberantas Korupsi di Sektor Perbankan

Elvira Nabiullina menentang keras tindakan korupsi yang hanya memperkaya pejabat dan menyengsarakan orang miskin. Dia dipuji karena tekad bajanya untuk memberantas korupsi di sektor perbankan Rusia. 

Ratusan lisensi perbankan ditarik, termasuk dari lembaga yang dianggap tidak tersentuh sampai saat itu. Akibatnya, hampir separuh bank di Rusia dilikuidasi dan jumlahnya menjadi sekitar 500. Tindakan tegasnya terhadap korupsi di perbankan membuatnya semakin mendapat kepercayaan dari Presiden Putin.

"Dia adalah bankir yang ebnar-benar tidak pernah mengambil kepentingan pribadi atau membahas masalah kleptokrasi dan uang kotor," kata Timothy Ash, ahli strategi pasar berkembang di BlueBay Asset Management.

  1. Anak Sopir dari Kelompok Minoritas

Elvira Nabiullina adalah anak seorang sopir. Meski demikian, dia mewarisi kepintaran ibunya yang bekerja sebagai manajer di sebuah pabrik.  Berasal dari etnik Tatar, kelompok minoritas terbesar di Rusia, Elvira Nabiullina dikenal sebagai pecinta puisi dan opera Prancis. Dia lulus di bidang ekonomi dari Universitas Negeri Moskow.

  1. Gubernur Bank Sentral Pertama Perempuan

Elvira Nabiullina menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Rusia dan satu-satunya di kelompok negara-negara G8 pada 2013, sebelum Rusia didepak karena mencaplok Krimea dari Ukraina.

Kini kelompok negara-negara maju G8 berubah menjadi G7 tanpa menyertakan Rusia.  Dia sering dipuji sebagai komunikator yang efektif karena kemampuannya untuk menjelaskan konsep makroekonomi yang kompleks dalam bahasa yang relatif sederhana yang dapat dipahami bahkan oleh orang Rusia biasa.

  1. Seorang Liberal

Meski bertutur kata lembut, Elvira Nabiullina telah lama dipandang sebagai seorang liberal di lingkungan pejabat Rusia. Dia sering dikritik oleh penasihat pemerintah garis keras dan anggota parlemen untuk kebijakannya. 

Bahkan di tengah agresi militer Rusia ke Ukraina, Elvira Nabiullina tetap dipandang sebagai pejabat liberal yang berseberangan dengan keputusan perang yang dilakukan Presiden Putin. 

Hal itu terungkap dari kabar bahwa Elvira Nabiullina mengajukan pengunduran diri beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, namun ditolak Putin. Keputusannya untuk tetap menjadi Gubernur Bank Sentral diyakini untuk melindungi ketahanan ekonomi Rusia, bukan kepentingan Putin. 

6. Memberi Kode Lewat Warna Pakaian dan Bros

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Elvira Nabiullina sering menyampaikan kebijakannya dengan menggunakan kode lewat warna pakaian dan bros yang digunakannya saat tampil di depan publik.  Ketika Rusia menghadapi puncak pandemi pada 2020, dan pemerintah  mengimbau masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri serta membatasi kegiatan ekonomi, Elvora Nabiullina tampil memakai bros berbentuk rumah. 

Saat muncul dalam penampilan publik pertama setelah invasi Rusia ke Ukraina, Elvira Nabiullina memilih berpakaian serba hitam tanpa bros.  Penampilannya secara luas dimaknai sebagai isyarat berkabung. Namun, pendapat terbagi apakah itu sebagai tanda duka atas kematian ekonomi Rusia yang terhuyung-huyung dari beberapa sanksi Barat, atau sebagai cara dia mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap perang yang dilancarkan Presisden Putin sehingga menyengsarakan rakyat Rusia.

Kini tugas menantang sedang dihadapin Elvira Nabiullina Nabiullina seiring sanksi Barat yang semakin menekan ekonomi Rusia. IMF memperkirakan ekonomi Rusia menyusut 8,5 persen tahun ini, yang merupakan kontraksi paling tajam dlam 20 tahun terakhir. 

Namun Elvira Nabiullina menanggapi dengan menaikkan suku bunga dan memperkenalkan kontrol modal untuk menopang rubel secara artifisial. Dia juga yang membangun "Benteng Rusia" agar tak bergantung pada dolar AS selama beberapa tahun terakhir untuk menumpulkan dampak sanksi Barat. 

Editor : Ashadi Ikhsan

Follow Berita iNews Gresik di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut