get app
inews
Aa Read Next : Berbagi Kebahagiaan, JIIPE Bagikan 2.000 Paket Sembako kepada Yatim Piatu dan Dhuafa

Reklamasi JIIPE Dituding Penyebab Banjir Rob Mengare

Selasa, 14 Juni 2022 | 11:19 WIB
header img
Audiensi warga Mengare Komplek dengan. Manajemen JIIPE, Senin (13/6/2022) malam.

GRESIK, iNews.id - Reklamasi Java Integreted Industriual and Port Estate (JIIPE) dituding warga Mengare Komplek menjadi biang banjir rob. Warga dari Desa Tanjung Wedoro, Kramat dan Watu Agung meminta tanggung jawab.

Keputusan itu terungkap saat ratusan warga Mengare menggelar audiensi bersama manajemen JIIPE, Senin (13/6/2022) malam. Kegiatan itu digelar di Balai Desa Tanjung Wedoro, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, warga mengeluhkan akibat banjir rob air laut. Selain menggenangi rumah warga dan pekarangan, ternyata membuat sebagian besar tanggul tambak jebol. Akibtanya, para pemilik tambak mengalami kerugian, karena gagal panen.  

“Dampak reklamasi itu, terjadi pendangkalan laut. Imbasnya air laut mudah masuk dan tambak pun jebol. Pendapatan nelayan melaut berkurang akibat reklamasi itu,” kata Kepala Desa Tanjung Wedoro Mastain dengan lantang.

Dijelaskan, bila ada gelombang yang semula ke arah wilayah JIIPE, berbalik arah ke tambak-tambak warga Mengare. Padahal, biasanya tidak pernah terjadi sebelum ada reklamasi JIIPE.

Abdul Amin warga lain menambahkan, kendati banjir rob sudah ada beberapa tahun. Tidak separah saat reklamasi yang dilakukan JIIPE. Bahkan, saat ini ada ratusan titik di tanggul tambak milik warga Mengare Komplek jebol.

“Manajemen JIIPE harus tanggung jawab dengan menormalisasi perbaikan tanggul yang jebol. Jika tidak, akan banyak lagi tambak yang tenggelam. Petani tambak pun merugi di ratusan hektar lahan mata pencahariannya,” jelasnya.

Menyiukpai itu, Humas JIIPE Mifti Haris menyatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi warga kepada pimpinan. Bahwa, tuntutan warga Mengare Komplek menjadi atensi manjemen.

“Hanya kami tidak bersepakat bila penyebab banjir rob karena aktivias di perusahaan kami. Kami menduga faktor alam,:” tukasnya. 

Editor : Ashadi Ikhsan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut