get app
inews
Aa Read Next : Pasar Bandeng Kawak, Tradisi Warga Gresik Sambut Idhul Fitri

Peternak Ayam Petelur Gresik Ungkap Penyebab Melonjaknya Harga Telur

Kamis, 16 Juni 2022 | 23:23 WIB
header img
Hardi, Salah seorang peternak ayam di wilayah barat Gresik menjelaskan, melambungnya harga pakan ayam menjadi penyebab utama melambungnya harga telur

Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Gresik terus merangkak naik. Kenaikan terjadi Sejak tiga bulan terakhir dan kini telah tembus seharga Rp 28.000 - Rp 30.000 per kilogram.

Hardi, Salah seorang peternak ayam di wilayah barat Gresik menjelaskan, melambungnya harga pakan ayam menjadi penyebab utama melambungnya harga telur."

"Kenaikan harga pakan menyebabkan peternak kecil gulung tikar. Mereka memilih ganti usaha, karena tak mampu bertahan menghadapi kenaikan biaya produksi,"ujarnya. 

Puncak kebangkrutan peternak terjadi saat harga telur ayam terjual seharga Rp 14 ribu per kilohgram.  Dengan harga itu, peternak kecil langsung gulung tikar. "Penghasilnya tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus dia keluarkan," keluhnya. 

Ia mengatakan, para peternak yang gulung tikar itu tidak berhenti secara mendadak. Mereka biasanya menjual secara bertahap ayam ternak yang sudah tidak produktif. 

"Hasil penjualan ayam yang tidak produktif, biasanya digunakan untuk kembali membeli ayam yang baru.Namun, akibat tingginya biaya produksi mereka memilih beralih usaha," ujarnya.

Berkurangnya populasi peternak ayam, lanjut Hardi,  menyebabkan terjadinya kelangkaan telur di pasaran. "Kelangkaan telur di pasaran inilah, menjadi penyebab meroketnya harga telur dalam kurun waktu tiga bulan terakhir,"terangnya.

Menurut Hardi, peternak selama ini sangat bergantung pada pakan ayam buatan pabrik, karena lebih praktis dan tidak merepotkan. Namun, sejak lebaran idhul fitri harga pakan buatan pabrik terus merangkak naik. Kenaikan harga bervariatif tergantung jenis mereknya. 

Harga pakan ternak yang biasa digunakannya, saat ini mencapai Rp 480 ribu per sak ukuran 50 kilogram. Padahal, sebelumnya, harga pakan berkisar Rp 415 ribu atau mengalami kenaikan harga sebesar 20 persen. 

Pria yang menekuni usaha ternak ayam sejak tahun 2010,menyampaikan, salah satu cara menurunkan harga telur, yakni dengan penurunan harga pakan. Utamanya, harga pakan jenis konsentrat produk pabrikan. “Kami mohon dengan sangat kepada pemerintah agar menurunkan harga pakan ayam. Hanya dengan cara ini, harga telur akan kembali stabil," harapnya.
 

Editor : Agus Ismanto

Follow Berita iNews Gresik di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut