Pemkab Gresik Berikan Pendidikan Gratis Bagi Anak Putus Sekolah
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/07/26/a57b7_program-jaketku-salah-satu-usaha-memutus-mata-rantai-penduduk-putus-sekolah.jpeg)
GRESIK, iNews.id - Warga Gresik yang putus sekolah, kini tidak perlu berkecil hati. Pemkab Gresik melalui Program JAKETKU (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah) memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan sekolah gratis bagi penduduk yang putus sekolah.
Program yang digagas Tim Penggerak PKK, Dinas Pendidikan dan DPRD Gresik , merupakan salah satu usaha Pemkab Gresik memutus mata rantai persoalan putus sekolah.
"Melalui program JAKETKU, diharapkan menghasilkan lebih banyak masyarakat yang berilmu, berdaya, dan sejahtera," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani , saat mencanangkan Program JAKETKU di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cerme Kidul, Senin (25/7/2022).
Inisiator program JAKETKU, Nurul Haromaini, mengatakan, di Gresik tercatat sebanyak 5.031 penduduk mengalami putus sekolah. Perinciannya, sebanyak 692 orang putus sekolah tingkat SD. Sebanyak 1.736 orang putus sekolah SMP. Sedangkan angka putus sekolah tingkat SMA berjumlah2.603 orang.
“Kami ingin semua pihak bersinergi membantu mengejar ketertinggalan dalam Pendidikan,” ungkap isteri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Ia menambahkan, saat inii, penerima manfaat program JAKETKU berjumlah Sebanyak 1.892 peserta didik, terdiri dari Kejar Paket A, B, dan C . Mereka sebelumnya telah terdaftar dalam pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Meski demikian, lanjutnya, penduduk putus sekolah di usia produktif yang belum terdata di PKBM , masih diberikan kesempatan mendaftar. Untuk itu, Pemkab Gresik menyediakan sebanyak 12 PKBM dan satu SKB Negeri menjadi lokasi belajar.
"Tidak dipungut biaya alias gratis. Semua biaya pendidikan akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Gresik mulai dari awal masuk hingga selesainya Kejar Paket," terangnya.
Nurul Haromaini menjelaskan, masyarakat yang berminat mengikuti program JAKETKU, bisa menghubungi Penggerak PKK di tingkat desa untuk diteruskan ke PKK tingkat Kecamatan. "Syaratnya cukup menunjukkan kartu identitas, NIK, KK, dan rapor terakhir yang pernah dimiliki jika masih ada," jelasnya.
Ditambahkanya, satu satu penyebab putus sekolah adalah faktor ekonomi. Karena itu, pemkab Gresik menggratiskan semua biaya. "Ini, salah satu usaha Pemkab Gresik memutus mata rantai persoalan putus sekolah," tambahnya.
Menurut Nurul Haromaini, program JAKETKU i sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan Konvensi PBB untuk Hak Anak (Convention of The Right of The Child) yang mengamanatkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan dasar perlu tersedia gratis, pendidikan menengah dapat diakses, dan anak didorong menempuh pendidikan hingga ke tingkat tertinggi yang dimungkinkan.
"Di Kabupaten Gresik, amanat tersebut diwujudkan melalui Nawakarsa Gresik Cerdas. Tidak mungkin agenda pembangunan manusia bisa berhasil tanpa kesetaraan akses pendidikan bagi semua warga," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani Bupati Gresik yang menghadiri pencanangan program JAKETKU, mengatakan, optimis program JAKETKU akan erkontribusi dalam peningkatan ekonomi warga dan pengurangan angka kemiskinan. “No One Left Behind, masyarakat tidak perlu merasa malu dan mari bersama mengawali proses Kejar Paket,” tegasnya.
Editor : Agus Ismanto