GRESIK, iNews.id - Sego karak, salah satu kuliner tradisional khas Gresik yang tetap eksis di tengah gempuran kuliner modern. Namun, kuliner yang ada sejak jaman kolonial, kini tampil beda.
Tidak menggunakan bahan nasi sisa yang dikeringkan (karak), sepert dahulu. Kini, kuliner yang ada sejak jaman kolonial Belanda ini, menggunakan ketan merah dan beras putih yang lebih higienis.
Meski demikian, nuansa tradisional tetap dipertahankan. Parutan buah kelapa, serundeng kelapa dan gimbal tempe tetap menjadi sandingan utamanya.
Rasanya yang gurih, membuat kuliner khas Gresik mampu menyedot perhatian para pecinta kuliner, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Sego karak bu Sum di komplek perumahan Gresik kota Baru (GKB), Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, merupakan salah satu pedagang kuliner yang setia menyajikan Sego Karak sebagi menu andalannya.
sumiati (56), merupakan generasi ketiga dari dinasti keluarganya yang menekuni usaha kuliner khas Gresik. Ibu rumah tangga ini melanjutkan usaha keluarga, mulai dari buyut, nenek, hingga ibu kandungnya.
"Saya generasi ketiga di keluarga yang melanjutkan usaha kuliner nasi karak," ujarnya, Kamis (4/7/2022).
Dikatakanya, dahulu nasi karak dibuat dengan bahan dasar nasi sisa yang dikeringkan. Namun, seiring perkembangan jaman, mengalami perubahan menyesuaikan selera masyarakat modern.
Sedangkan, parutan kelapa, serundeng kelapa dan gimbal tempe tetap dipertahankan."Karena itu, nasi karak tidak kalah dengan kuliner modern yang lain. Mulai dari anak anak hingga orang tua menyukainya," terang Sumiati.
Lebih jauh, Sumiati menjelaskan, omset penjualanya terus meningkat dari waktu ke waktu. Omset penjualanya kini mencapai 12 kilogram per hari dengan penghasilan kotor mencapai Rp 1 juta rupiah.
"Alhamdulilah. Sego Karak kini semakin populer di kalangan pecinta kuliner tradisional," tandasnya.
Meski demikian, pelapak yang membuka usaha mulai pukul 06.00 WIB - 09.00 tidak mau menambah jam buka usahanya. "Sudah cukup 4 jam per hari. Tidak kuat berdiri berlama-lama," ujar Sumiati didampingi suaminya di lapak.
Sementara itu, pecinta kuliner Sego karak, Dwi Lestari, mengatakan, semula hanya coba-coba, karena penasaran. Namun, setelah merasakan, kini jadi menyukainya."Rasanya gurih dan lezat. Cocok untuk sarapan pagi bersama keluarga," ujarnya.
Pendapat senada disampaikan Lilis, pelanggan Sego karak. Sebelumnya keluarganya sempat ragu-ragu. Dikiranya "sego karak" terbuat dari nasi yang dikeringkan. Namun, karena penasaran, nekad mencoba.
"Ternyata rasanya gurih dan lezat, seperti nasi kuning. Sejak itu, keluarganya sedikitnya 3 kali dalam seminggu sarapan sego karak," terangnya.
Bagi Anda Pecinta kuliner yang penasaran dan pingin mencoba kelezatanya, tidak perlu merogih kocek terlalu dalam. Karena penjual mematok harga terjangkau yakni Rp 8 ribu per bungkus.
Editor : Agus Ismanto