GRESIK, iNews.id - Produsen semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatatkan sejumlah progres menjalankan pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penggunaan solar panel untuk penerangan, peralatan kantor dan pabrik.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan penggunaan solar panel, merupakan salah satu inisiatif pengembangan EBT untuk mendukung program pemerintah mempercepat pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.
"Ini, menjadi bagian dari komitmen SIG dalam implementasi ESG (Environmental, Social, Governance) untuk bisnis yang berkelanjutan," ujarnya, Kamis (1/9).
Vita Mahreyni, mengungkapkan, SIG telah memasang solar panel di sejumlah wilayah operasional perusahaan, diantaranya 28 solar panel berkapasitas 10 kWp a (kilowatt peak) di Pabrik Kantong Bukit Putus PT Semen Padang.
Sebanyak 30 solar panel berkapasitas 15 kWp di kantor Central Control Room di PT Semen Gresik. Solar panel berkapasitas 10 kWp di GHoPO-Tuban serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp di Pabrik Tonasa 5.
“Penggunaan solar panel untuk mendukung transformasi energi guna mendukung kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Penggunaan solar panel, menurutnya, mampu menghemat biaya listrik dan menurunkan emisi karbon, diantaranya penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energi, meliputi listrik dan thermal”.
"Ini menjadi komitmen SIG untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon," , ujar Vita Mahreyni.
Sejak tahun 2019, SIG selalu berupaya melakukan efisiensi energi sekaligus meningkatkan penggunaan renewable energy. "Komitmen ini telah diimplementasikan Perseroan melalui penerapan ISO 50001:2018 tentang Sistem Manajemen Energi," jelasnya.
Lebih jauh, Vita Mahreyni menjelaskan, sistem Manajemen ini berfungsi untuk mengelola pemanfaatan energi melalui langkah PDCA (Plan, Do, Check, Action) , sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan energi dan efisiensi biaya secara berkelanjutan.
"Saat ini, SIG tengah melakukan studi kelayakan teknis, legal serta ketersediaan lahan lebih lanjut, sehingga kedepannya dapat mengoperasikan PLTS secara optimum di area operasinya," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto