GRESIK, iNews.id - Perajin tahu di Gresik terpaksa menaikkan harga jual produk tahunya, akibat melonjaknya harga bahan baku kedelai impor, sejak dua pekan terakhir. Langkah ini terpaksa ditempuh, agar roda usahanya tetap berjalan.
Iswatin, perajin tahu asal desa Domas, kecamatan Menganti, mengatakan,tak kuat menanggung rugi, jika tidak menaikkan harga jual produk tahunya. Saat ini, harga kedelai impor tembus Rp 14 ribu rupiah atau naik Rp 2 ribu dari harga sebelumnya.
"Kalau tidak menaikkan harga, maka kerugian tidak terhindarkan,," ujarnya, Rabu (3/11/2022).
Dikatakanya, harus menanggung rugi sebesar Rp 7 juta, sejak kenaikan harga kedelai impor dalam dua pekan terakhir. JIka kenaikan terus berlangsung, dipastikan roda usahanya akan kolaps.
"Kenaikan harga jual produk satu satunya strategi agar tidak bangkrut," paparnya.
Perajin yang menggeluti usaha tahu sejak 12 tahun silam, menambahkan kebutuhan bahan baku kedelai impor mencapai 1,5 Ton per hari. Sedangkan, harga kedelai impor dari Amerika serikat tembus Rp 700 ribu per sak berisi 50 kilogram atau naik seharga Rp 200 ribu.
Kenaikan harga juga terjadi pada kedelai lokal dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Karena itu, perajin sepakat menaikkan harga produk tahu Rp 20 ribu dari Rp 260 ribu menjadi Rp Rp 280 ribu per masak.
"Kami hanya bisa berharap , pemerintah menstabilkan harga kedelai impor, demi kelangsungan usaha peraji tahu" pintanya.
Sementara iru, Rasli, pengecer tahu mengatakan ikutan menaikan harga jual, karena harga kulakannya juga naik. "Ya, mau bagaimana lagi. Harga kulakanya sudah naik," ujarnya.
Editor : Agus Ismanto