GRESIK, iNews.id –Sebanyak 296 Lansia di pulau Bawean menderita Katarak dan 90 Lansia mengalami Pterygium (Penyakit mata). Jumlah ini, didapat dari baksos pemeriksaan mata gratis yang digelar Eyelink Foundation, pada 24 - 30 November 2022 di pulau Bawean, Gresik.
Layanan pemeriksaan mata di pulau berjarak sejauh 80 mil dari Gresik ini, juga mendapatkan fakta sebanyak 135 siswa dicurigai mengalami kelainan refraksi (mata minus, silinder) yang harus segera dikoreksi dengan kacamata.
Direktur Operasional dan Pelayanan Medis Eyelink Group dr. Uyik Unari mengatakan pada tahun 2023, pihaknya akan menggelar operasi Katarak Gratis, Pterygium, dan kacamata gratis.
“Penderita katarak dan Pterygium, secepatnya membutuhkan operasi. Sedangkan, penderita kelainan refraksi, harus dikoreksi dengan kacamata yang sesuai ukuran,” kata Uyik, saat launching Program Bakti Sosial Kesehatan Mata Eyelink Foundation di Hotel Horison, GKB Gresik, Kamis (12/1/2023).
Launching Program Bhaksos ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, Ketua Perdami Jatim dr. M. Firmansjah, Dewan Penasihat Eyelink Group sekaligus Menkes tahun 2014 - 2019 Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek SpM(K), Direktur Utama Eyelink Group M. Rusli.
Uyik mengungkapkan tidak adanya dokter spesialis mata di pulau Bawean dan sulitnya akses periksa mata di daratan, mendorong kami menggelar bakti social.
"Kami dan Eyelink Foundation telah melaksnakan bakti sosial kesehatan mata di pulau Bawean pada sejak bulan November 2022. Kegiatan ini, akan terus dilakukan secara berkala sepanjang tahun 2023,“ paparnya.
Menurutnya, pemeriksaan mata dasar yang telah dilakukan merupakan agenda pembuka dari program “Membuka Lentera Bawean” Eyelink Foundation dengan berbagai pihak, di antaranya Pemerintah Kabupaten Gresik, Natamata Eyewear, Klinik Mata KMU, Perdami Jatim, IDI Gresik, Ika Unair Gresik, dan Kodim Gresik.
Sementara itu, Direktur Eyelink Group M. Rusli mengatakan Baksos sepanjang tahun 2023 akan fokus pada upaya pemberantasan kebutaan yang disebabkan gangguan penglihatan. Kalau sudah terindikasi katarak, maka secepatnya dilakukan operasi Katarak agar tidak menghambat aktifitas dan penderita bisa kembali produktif lagi.
“Selain menggelar operasi katarak dan layanan operasi pterygium secara gratis, kami juga memberikan kaca mata gratis bagi siswa sekolah. Sebab untuk tindakan Lasik hanya bisa diberikan pada siswa yang telah berusia 18 tahun ke atas,” terangnya.
Rusli menambahkan baksos ini diharapkan mempercepat upaya membebaskan masyarakat dari kebutaan akibat gangguan refraksi. “Tindakan operasi katarak dilakukan dokter mata Eyelink Group secara bertahap selama satu tahun ke depan,” jelas Rusli.
Salah satu penerima manfaat pemeriksaan mata gratis, Alena (12) mengatakan bersyukur mendapatkan layanan pemeriksaan mata gratis. Pasalnya, penglihatannya sudah lama buram, sehingga mengganggu aktivitas belajar.
“Saya sampaikan terimakasih mendapat layanan pemeriksaan mata gratis. Dengan begitu, saya mengetahui kelainan yang saya derita” ujar Alena, siswa SDN 380, Ke Tambak, Bawean.
Dikatakanya, matanya masih bisa untuk melihat dan beraktivitas lain secara normal, meski buram. Hanya, saja untuk melihat jarak jauh, khususnya papan tulis sangat mengganggu. “Saya bersyukur, sebentar lagi akan mendapat kacamata gratis sesuai ukuran,” ujarnya bangga..
Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, mengapresiasi insiatif dan program sosial dari Eyelink Group. Operasi katarak gratis hingga pemberian kaca mata gratis ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pulau Bawean.
"Terimakasih. Baksos ini, telah meningkatkan produktivitas dan mempercepat pemberantasan kebutaan akibat Katarak, dan gangguan penglihatan lainnya," ujar ujarnya.
Dewan Penasihat Eyelink Group sekaligus Menkes 2014 - 2019 Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek SpM(K) menambahkan, upaya sosial ini sangat berperan penting bagi kualitas hidup masyarakat. Bahkan, operasi katarak dan perbaikan penglihatan melalui tindakan yang tepat mampu membantu mengurangi kerugian negara.
"Masyarakat yang produktif tanpa gangguan penglihatan, mampu membuat masyarakat lebih mandiri an meningkatkan taraf hidup mereka," katanya.
Editor : Agus Ismanto