GRESIK, iNews.id - Keterbatasan pendengaran, tidak menjadi kendala bagi Nikmatur Rohman (43), warga desa Dungus, Kecamatan cerme, Kabupaten Gresik. Perempuan paruhbaya ini, kini sukses menekuni usaha susu kedelai.
"Sebagai penyandang disabilitas saya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Sehingga memunculkan ide berwiraswata dengan menekuni usaha pembuatan susu kedelai," ujarnya, Jumat,(24/3/2023).
Usaha yang dia tekuni bersama Yudi (47), suaminya kini omsetnya mencapai 80 botol minuman susu kedelai setiap hari.
"Alhamdulilah bisa dapat untung bersih Rp 100 ribu lebih setiap hari," terangnya sambil mengolah susu kedelai.
Setiap pagi mereka memproduksi susu kedelai berbahan kedelai impor. Menurutnya, 1 kilogram kedelai. bisa menghasilkan 19 liter atau satu botol galon air minum dengan ditambahkan gula 2 kilogram.
Penghasilannya terus bertambah berkat mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan melalui program Nawa Karsa untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak (Bunda Puspa).
"Dahulu saya berjualan susu kedelai dikemas plastik dan diikat karet. Berkat pelatihan, kini susu kedelai buatannya dijual menggunakan botol," papar ibu dua orang anak ini.
Pembelinya terus berdatangan, tidak hanya warga desa setempat, tetapi juga dari desa lain. "Ada dari desa tetangga desa Ngabetan, ada dari pabrik dekat sini," katanya lagi.
Nimatur mengungkapkan, susu kedelai buatannya dijual keliling oleh sang suami, Yudi. Menggunakan rombong mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Selain menjual susu kedelai, Pasutri ini, juga menjual pentol sebagai makanan ringan pendamping.
Yudi, suami Nikmatur mengatakan membantu isterinya berwiraswata, setelah di PHK dari pekerjaanya sebagai sopir ekspedisi.
"Lumayan dapur kembali mengepul. Karena cari pekerjaan dalam kondisi sekarang ini tidak muda. Alhamdulilah tidak sia sia dan penghasilnya lumayan," tandasnya.
Editor : Agus Ismanto