iNewsGresik.id- Dinas Kesehatan Gresik menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa Suci, Manyar, dan Desa Sukowati, Bungah. Penetapan ini menyusul temuan kasus, 2 orang warga di desa tersebut positif terinfeksi penyakit yang menyerang hidung dan tenggorokan.
Kadinkes Gresik, Mukhibatul Khusna mengatakan kasus difteri menimpa seorang anak berusia 3 tahun, warga Desa Sukowati, kecamatan Bungah dan seorang pria berusia 52, warga desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Dari hasil identifikasi, Tim Dinkes mendapatkan riwayat pasien yang menolak imunisasi dan pasien memiliki riwayat perjalanan luar kota atau kontak dengan pasien tidak ada.
"Alhamdulilah. Kondisi kedua papsien berangsur membaik, setelah menjalani perawatan medis di RSUD Ibnu Sina Gresik," ujarnya, Jumat, (4/8/2023).
Dikatakanya, Difteri merupakan penyakit menular yang berbahaya. Jika tidak di segera tertangani, maka bakteri Coryneba cterium diphtheria dapat mengeluarkan racun yang dapat merusak jantung, ginjal, hingga otak. Penyakit ini, bisa menyebar dari orang ke orang.
"Penularannya bisa terjadi, saat menghirup atau menelan percikan cairan yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin," jelas Mukhibatul Khusna.
Selain itu, lanjutnya penularan juga bisa terjadi saat menyentuh benda yang sudah terkontaminasi cairan penderita. "Karena itu, Dinkes langsung menetapkan KLB untuk penanganan cepat," tegasnya.
Lebih jauh, Mukhibatul Khusna mengungkapkan upaya antisipasi dengan memberikan pemberian antidifteri serum (ADS) kepada pasien. Sedangkan, upaya pengendalian agar virus tidak menyebar, Tim dinkes melakukan penyelidikan Epidemiologi (PE) dan surveilans.
"Semua kontak erat yang bersangkutan juga sudah kami obati,” jelasnya.
Mantan Kepala Puskesmas Sukomulyo Manyar menambahkan Dinkes telah melakukan pengendalian di dua desa tersebut dengan melaksanakan imunisasi massal ORI difteri. Hal ini, untuk memutus rantai persebaran virus. Apabila terjadi gejala panas, batuk, nyeri telan, flu, hingga bengkak pada leher, penderita secepatnya periksa ke dokter.
"Masyarakat tidak perlu panik. Jika merasa gejala yang mencurigakan, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto