iNewsGresik.id - Sejumlah pedagang gula di pasar tradisional di Gresik mengeluhkan melonjaknya harga gula dari Rp 12 ribu menjadi Rp 16.500 ribu per kilogram. Melonjaknya harga gula ini, membuat bingung pedadagang dan ibu rumah tangga yang berbelanja.
Salah satu pedagang di Pasar Baru Gresik, Asiah (38) mengatakan kenaikan harga gula terjadi sejak awal bulan November 2023. Kenaikan harga terjadi secara bergelombang dari Rp 12 ribu, naik menjadi Rp Rp 13 ribu dan sekarang mencapai Rp 16.500.
"Kenaikan harga terjadi, hampir setiap hari. Naiknya itu banyak, satu sak atau per karung itu sampai Rp 20 ribu," ujarnya, Senin (13/11).
Asiah mengungkapkan meskipun harga gula naik, tetapi pembeli masih stabil, tidak ada penurunan. Karena gula menjadi salah satu kebutuhan pokok. Selain itu, tidak ada pembatasan pembelian gula di pasar tradisional.
"Tidak berpengaruh pada pembeli, seperti biasanya. Tetapi saya denger kabar, yang kena pembatasan di ritel modern maksimal 2 kilogram," jelasnya.
Seorang ibu rumah tangga, Yanti mengatakan tidak ada pilihan bagi warga. Meski harga gula naik, tetapi tetap sejak membeli. "Mau bagaimana lagi. Wong namanya kebutuhan. Ya tetap saja harus dibeli," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik Malahatul Fardah mengungkapkan kenaikan harga gula disebabkan beberapa faktor, di antaranya imbas kenaikan harga di tingkat produsen berdasarkan Surat Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Harga gula global naik, kemudian adanya larangan ekspor dari negara penghasil salah satunya India per Oktober, produksi menurun akibat fenomena El Nino," ucapnya.
Editor : Agus Ismanto