get app
inews
Aa Text
Read Next : Petrokimia Gresik Gerak Cepat Membantu Padamkan Kebakaran, Diapresiasi Manajemen PTFI

Dukung Program Percepatan Tanam, Petrokimia Gresik Sediakan Ratusan Ribu Ton Pupuk Bersubsidi

Sabtu, 25 November 2023 | 14:33 WIB
header img
Mentan, Andi Arman Sulaiman (6 dari kiri), Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (7 dari kiri), DOP PG, Digna Jatiningsih (2 dari kanan) bersama petani Jawa Timur pada kegiatan Panen dan Tanam Padi

iNewsGresik.id - Petrokimia Gresik menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional sebanyak 319.207 ton. Hal ini untuk mendukung Program 'Percepatan Tanam' yang digencarkan pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan).

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman  mengatakan Program Percepatan tanam ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi nasional menuju swasembada beras

"Percepatan Tanam dilakukan dengan mendorong petani melakukan penanaman padi segera setelah melakukan panen," ujarnya saat menghadiri kegiatan panen, sekaligus tanam padi bersama petani di Desa Ngadipuro dan Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beberapa waktu lalu

Andi Amran Sulaiman mengungkapkan program ketahanan pangan harus terus dijaga. Karena pangan identik dengan ketahanan negara. 

"Saat ini kita telah turun ke lumbung-lumbung pangan di 10 provinsi. Kami cek langsung, apakah sudah bisa tanam, karena hujan sudah mulai turun. Alhamdulillah sudah mulai tanam," ungkapnya. 

Dikatakanya, Indonesia pernah swasembada beras sempurna pada tahun 2017, 2019 dan 2020. Pada tahun 1984, di era Presiden Soeharto, Indonesia juga pernah mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organisation (FAO), karena swasembada beras.

"Di era Presiden Soeharto, Swasembada kala itu masih mengimpor 10 persen dari total kebutuhan. Saat itu jumlah penduduk Indonesia baru sebesar 100 juta jiwa lebih. Sedangkan, di zaman Presiden Jokowi jumlah penduduk sudah dua kali lipat. Kita bisa swasembada sempurna, atau nol impor. Dan Jawa Timur penyuplai nomor satu Indonesia," jelas Amran. 

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jawa timur mensuplai 80 persen kebutuhan beras di 16 provinsi di Indonesia.  Bahkan, sejak bulan September 2022 sampai September 2023, Jawa Timur surplus beras sebesar 9,23 persen.

"Prediksi BPS (Badan Pusat Statistik), hingga akhir tahun 2023, produksi beras Jawa Timur menempati peringkat tertinggi di antara seluruh provinsi. Artinya sejak tahun 2020 hingga 2023 produksi padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia. Ini merupakan hasil sinergitas dari seluruh tim," terang Khofifah. 

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan Petrokimia Gresik siap mendukung program Percepatan Tanam dengan menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi yang diatur Pemerintah. 

Dari stok ratusan ribu ton tersebut, terdiri dari pupuk bersubsidi Urea sebanyak 71.922 ton atau setara 186 persen dari ketentuan minimum yang diatur Pemerintah dan NPK sebanyak 247.285 ton atau 185 persen dari ketentuan.

"Untuk mendukung program percepatan tanam, Kami sediakan pupuk bersubsidi sebanyak 319.207 ton , terdiri dari pupuk bersubsidi Urea sebanyak 71.922 ton atau setara 186 persen dari ketentuan minimum yang diatur Pemerintah dan NPK sebanyak 247.285 ton atau 185 persen dari ketentuan," jelasnya.

Pupuk bersubsidi, lanjut Digna, akan disalurkan kepada petani, sesuai dengan regulasi Pemerintah. Sedangkan, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, yakni wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.

"Komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao," bebernya. 

Lebih jauh, Digna mengungkapkan sebagai komitmen perusahaan meningkatkan produktivitas pertanian nasional, Petrokimia Gresik juga menjalankan program Makmur. Program ini, merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir dengan mengolaborasikan antara petani, perbankan, lembaga asuransi dan offtaker. 

"Hingga Oktober 2023, Petrokimia Gresik telah menjalankan program Makmur di lahan seluas 126.044 Ha dan melibatkan 30.212 petani dari berbagai komoditas.Program Makmur menjadikan petani semakin mandiri, karena pupuk yang digunakan adalah nonsubsidi. Produktivitasnya pun meningkat," pungkas Digna.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut