iNewsGresik.id - Peristiwa pembubaran gelaran doa bersama ummat Kristiani di komplek perumahan Cerme Indah, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik yang viral di media sosoal berakhir damai.
Kesepakatan perdamaian tercapai, setelah Muspika Setempat, Kesbanglinas Gresik, Satintelkan Polres Gresik, dan Tokoh masyarakat menggelar mediasi melibatkan kedua belah pihak yang bertikai.
Mediasi yang berlangsung selama 3 jam di Balai Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, menghasilkan sejumlah kesepakatan di antaranya kedua belah pihak saling menghormati, saling menghargai dan saling memaafkan.
Kepala desa Betiting, Musholi, mengatakan keributan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Saat itu, keluarga Manurung sedang menggelar doa bersama di rumahnya. Menghadirkan keluarga dekat dan sejumlah jemaah jamaah Gereja Protestan di Indonesia bagian barat (GPIB).
"Doa bersama ini, sebagai ungkapan syukur, karena keluarga Manurung sembuh, usai menjalani perawatan medis di rumah sakit," ujarnya, Jumat (10/5/2024).
Gelaran doa bersama ini, lanjutnya sudah meminta ijin dan mendapatkan persetujuan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat. Namun, saat gelaran doa bersama berlangsung, keluarga Yoyok, tetangganya mendatanginya dan meminta menghentikan aktivitasnya. Akibatnya, kedua belah pihak terlibat perdebatan.
"Kericuhan reda, setelah tetangga dekatnya berdatangan dan meminta kedua belah pihak saling bisa menahan diri," terang Musholi.
Musholi, menambahkan kericuhan terjadi diduga akibat kesalah pahaman. Karena sejumlah mobil undangan parkir di pinggir jalan, sehingga menggangu aktivitas keluarga Yoyok.
"Syukurlah, kesalah pahaman akhirnya berakhir damai dan kedua belah pihak saling bermaafan" tegasnya.
Sementara itu, IPTU Andik Asworo, Kapolsek Cerme mengatakan bahwa video viral di media sosial bukan persekusi. Peristiwa kericuhan tersebut, merupakan kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
"Kedua belah pihak sudah berdamai dan saling memaafkan. Kami berharap peristiwa ini, tidak terjadi lagi," pungkas Iptu Andi Asworo.
Editor : Agus Ismanto