iNewsGresik.id - Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia bersama dengan Kementerian ESDM Republik Indonesia dan lembaga pendidikan memulai program konversi motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid menyampaikan program konversi ini, memanfaatkan sepeda motor lama yang masih layak pakai diubah menjadi motor listrik. Program ini untuk mengurangi konsumsi BBM, dan menurunkan emisi CO2.
"Sebagai perusahaan berwawasan lingkungan, Petrokimia Gresik memulai program konversi sepeda motor BBM menjadi listrik yang diinisiasi oleh Kementerian ESDM" ujar Robby saat peluncuran program konversi motor BBM menjadi motor listrik, Sabtu (29/6/2024).
Selain dengan Kementerian ESDM, lanjutnya, Petrokimia Gresik berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor dan sejumlah SMK di Gresik yang melaksanakan konversi di antaranya SMK PGRI 1 Gresik, SMKN 1 Mejayan, SMKN 10 Malang, SMK Al Huda Kediri dan SMK Wijaya Putra.
Tahap pertama program ini, melakukan konversi sebanyak 20 unit sepeda motor dari target sebanyak 80 unit kendaraan yang dikonversi. "Program konversi ini, sekaligus sebagai menjadi media pembelajaran bagi bengkel-bengkel SMK untuk bisa melakukan praktik konversi mandiri," ungkapnya.
Robby menambahkan program konversi sangat penting, karena pertumbuhan pengguna sepeda motor di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2023, jumlah sepeda motor di Indonesia lebih dari 124 juta unit yang terdaftar. Pertumbuhan ini, berdampak positif bagi mobilitas masyarakat, namun juga memunculkan tantangan bagi lingkungan.
Masih kata Robby, program konversi motor BBM menjadi motor listrik ini sejalan dengan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, program ini juga diharapkan dapat memberikan efisiensi ekonomi bagi pengguna sepeda motor dengan biaya operasional yang lebih rendah," pungkas Robby.
Editor : Agus Ismanto