iNewsGresik.id - Musim kemarau menyebakan merosotnya produktivtas hasil pertanian di sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik . Bahkan, sebagian petani terpaksa kehilangan pekerjaan, karena areal sawah garapapnya kering.
Namun, petani sayur di desa Kalipadang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik tetap produktif dan berpenghasilan. Mereka memanfaatkan sumur bor, karena sejumlah Embung (Waduk penampung air hujan) telah kering.
Selain memaksimalkan sumur bor swadaya, petani sayur terbesar di Gresik ini, juga menikmati bantuan sumur bor melalui program PLN Peduli yang diinisiasi PLN Nusantara Power Unit Pembangkit (NP UP) Gresik.
Salah satu petani, Munajad (60) mengatakan ketersediaan sumur bur sangat membantu petani sayur. Pasalnya, sejumlah Embung (Waduk penampung air hujan) yang tersedia kondisinya telah kering.
"Alhamdulilah. Berkat adanya sumur bor, Petani sayur tetap produktif di musim kemarau," ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Munajad menambahkan di musim kemarau, rata rata petani dapat menghasilkan sayur sebanyak 25 ton/ per hektar. Jumlah ini, menurun dibandingkan saat musim penghujan yang rata-rata menghasilkan sebanyak 35 ton/ per hektar.
"Kami berharap, bantuan sumur bor berlanjut, sehingga petani tetap bekerja dan tidak kehilangan pekerjaan," ungkapnya.
Kepala desa Kalipadang, Candra Prasetyo Suwandi mengatakan ketersediaan sumur bor sangat membantu warga. Pasalnya, sejumlah Embung yang menjadi sumber air pertanian, kondisinya telah kering.
"Karena itu, bantuan sumur bor melalui program PLN Peduli sangat membantu warga yang sebagian besar menjadi petani sayur," ujarnya.
Kades yang akrab disapa Candra menambahkan jumlah sumur bor yang tersedia masih jauh dari cukup. Karena itu, pihaknya berharap program PLN Peduli kembali melanjutnya bantuan pembuatan sumur bor.
"Sebenarnya, warga sudah membuat sumur secara swadaya. Namun, akibat keterbatasan teknologi, sebagian sumur bor swadya justeru tidak mengeluarkan air," ungkapnya.
Senior Manager PT PLN NP UP Gresik M. Fauzi Iskandar mengatakan melalui Program PLN Peduli, memberikan bantuan sumur bor dan pompa air. Hal ini, sebagai upaya membantu petani agar tetap produktif di musim kemarau.
“Kami membuat 3 sumur bor di 3 lokasi yang berbeda. Alhamdulilah, semuanya menghasilkan air yang cukup melimpah," ujarnya.
Fauzi menambahkan kondisi kesulitan air di musim kemarau menjadi tantangan untuk membantu petani menyediakan sumur bor dan pompa air. Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan stake holder dan berbagai pihak fokus mengatasi persoalan krisis air melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
"Ketersediaan air diharapkan mampu mendongkrak hasil pertanian dan kesejahteraan warga, yang selaras dengan komitmen PLN Peduli" ungkapnya.
Melalui program PLN Peduli, lanjut Fauzi, pihaknya juga memberikan pelatihan pengelolaan sampah sayur menjadi produk bernilai ekonomis. "Dengan begitu, petani mendapatkan nilai ekonomis dengan mendaur ulang sampah sayur menjadi pupuk organik," tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito mengapresiasi program sosial PLN UP NP Gresik. Bantuan sumur bor ini, semakin memudahkan petani mendapatkan air, dan efisien, karena tanpa membeli BBM.
"Semoga program PLN peduli terus berlanjut. Bantuan ini, tepat sasaran dan menunjang program ketahanan pangan," ujarnya.
Editor : Agus Ismanto