iNewsGresik.id - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9). Acara ini menandai langkah baru pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Erik Thohir, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dan Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani memulai kegiatanya dengan mengunjungi area smelter dan refinery dengan didampingi Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas.
Pada kesempatan itu, Presiden meninjau proses produksi katoda tembaga dan menandatangani katoda tembaga pertama sebagai simbol dimulainya produksi.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi pembangunan smelter yang selesai tepat waktu, dalam kurun waktu 30 bulan. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai negara industri yang mandiri.
Presiden menekankan pentingnya hilirisasi mineral sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
"Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak lagi mengekspor mentahan," kata Presiden.
Ia juga menyoroti bahwa Smelter PTFI merupakan pelaksanaan gagasan hilirisasi yang menjadi pondasi ekonomi baru Indonesia, yang tidak hanya bergantung pada konsumsi domestik.
"Kita ingin bertumpu pada produksi dan produktivitas perusahaan-perusahaan, baik BUMN maupun swasta," tambahnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa keberadaan Smelter PTFI sangat penting dalam pembangunan Indonesia dan mencerminkan komitmen Presiden terhadap hilirisasi pertambangan.
"Ini adalah komitmen Presiden untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bangsa," ungkapnya.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menegaskan bahwa penyelesaian dan pengoperasian smelter ini memenuhi komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan mendukung program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah.
"Kami telah mencapai sejarah penting dalam perjalanan menjadi perusahaan tambang tembaga terintegrasi dari hulu hingga hilir," kata Tony.
Acara peresmian diakhiri dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo, didampingi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.
Dengan dimulainya produksi smelter ini, PTFI telah berhasil mewujudkan pengolahan dan pemurnian terintegrasi dalam negeri, sejalan dengan amanat IUPK yang diberikan pemerintah untuk menuju Indonesia sebagai negara industri yang maju dan mandiri.
Editor : Agus Ismanto