Kepergol Mencuri Aki Mobil, Seorang Pemuda Asal Memganti, Babak Belur Dihakimi Massa

MENGANTI, iNewsGresik. id- Suasana di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik mendadak mencekam. 

Seorang pria muda, Muharam (27), warga Desa Boboh, menjadi korban amuk massa, karena kepergok mencuri aki truk Isuzu Box yang diparkir di depan Masjid Baitussalam. 

Muharam, seorang pria muda yang mungkin awalnya hanya berusaha mengatasi kesulitan hidup, akhirnya terjebak dalam dunia kejahatan. Dia melihat kesempatan, ketika sebuah truk diparkir tanpa penjagaan. 

Namun, nasib buruk mengintainya. Alarm GPS yang tersambung dengan ponsel pengemudi truk tiba-tiba berbunyi, mengisyaratkan adanya gangguan pada kendaraan.

Korban, yang tak ingin kehilangan aset berharganya, segera bergegas kembali ke truknya. Betapa terkejutnya ia melihat Muharam tengah mengangkut dua aki dari kendaraannya. 

Dalam kepanikan, Muharam mencoba kabur menggunakan sepeda motornya, namun usahanya terhenti di tangan warga yang geram.

Dalam sekejap, kemarahan warga meluap. Pukulan demi pukulan mendarat di tubuh Muharam, melampiaskan frustrasi mereka atas maraknya pencurian aki yang akhir-akhir ini sering terjadi di wilayah tersebut.

Aksi amuk massa akhirnya reda, setelah anggota Reskrim Polsek Menganti yang tengah berpatroli mampu meredam emosi warga.

“Beruntung kami sedang patroli antisipasi kejahatan 3C di sekitar lokasi. Melihat kerumunan, kami segera mengamankan pelaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap AKP Roni Ismullah, Kapolsek Menganti, pada Selasa (22/10/2024).

Setelah diamankan, Muharam mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya ia terlibat dalam pencurian. “Dari pengakuannya, sudah ada lima tempat yang menjadi sasaran,” tambah AKP Roni.

Kisah Muharam adalah gambaran nyata tentang bagaimana tekanan hidup bisa membawa seseorang ke jalur yang salah. 

AKP Roni mengimbau Warga agar lebih waspada dan menjaga barang-barang mereka dengan baik, terutama kendaraan yang diparkir di tempat terbuka. 

Namun, di balik kewaspadaan itu, ada pelajaran penting tentang empati dan kehati-hatian agar tindakan main hakim sendiri tidak mencelakakan jiwa manusia

Editor : Agus Ismanto