get app
inews
Aa Text
Read Next : Semarak Ramadan 1446H, Petrokimia Gresik Bantu 139 Masjid, Musala, Ponpes, dan Panti Asuhan

Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim, Warisan Islam Tertua di Jawa yang Masih Kokoh Berdiri

Kamis, 06 Maret 2025 | 20:06 WIB
header img
Masjid ini didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim sekitar akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14 (FOTO : iNewsGresik)

MANYAR, iNeewsGresik.id – Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim di Dusun Pesucinan, Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, merupakan salah satu bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Dikenal sebagai masjid tertua di Pulau Jawa, bangunan ini masih berdiri kokoh dan terus menjadi tempat ibadah serta napak tilas sejarah bagi umat Muslim.

Masjid ini didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim sekitar akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14. Beliau adalah salah satu ulama yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Saat itu, Syekh Maulana Malik Ibrahim dan rombongan bersandar di Pelabuhan Leran, tak jauh dari lokasi masjid saat ini. Setelah melakukan salat istikharah, beliau mendirikan masjid sebagai pusat dakwah dan tempat ibadah bagi masyarakat setempat.

Salah satu keunikan masjid ini adalah keberadaan kolam wudhu berukuran 3x3 meter dengan kedalaman sekitar 2,5 meter. Kolam ini telah ada sejak masa Syekh Maulana Malik Ibrahim dan masih digunakan hingga kini. Dahulu, kolam wudhu ini berada di luar masjid, namun setelah beberapa kali renovasi, kini posisinya berada di dalam area masjid.

Ketua Takmir Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim, Mushollin, mengatakan bahwa renovasi terakhir dilakukan pada akhir tahun 2023. Meski telah beberapa kali dipugar, masjid ini tetap mempertahankan bentuk aslinya agar nilai sejarahnya tetap terjaga.

"Renovasi dilakukan tanpa mengubah bentuk orisinilnya, hanya perluasan dan perbaikan agar lebih nyaman bagi para jamaah," ujarnya, Kamis (6/3/2025).

Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan sebutan "Masjid Pesucinan", yang berasal dari kata "Pesucinan" atau "Cinan", merujuk pada tempat wudhu yang telah ada sejak zaman sang ulama besar. Kini, selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga sering dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan religi yang ingin melihat langsung salah satu jejak awal Islam di Jawa.

Di tengah perkembangan kawasan industri di Manyar, masjid ini tetap menjadi pusat spiritual bagi para pekerja dan masyarakat sekitar. Keberadaannya yang masih lestari menjadi bukti kuat bahwa nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim terus hidup dan diwariskan hingga kini.

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut