GRESIK, iNews.id - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islamic Con Gresik menggelar pameran karya siswa menutup tahun pelajaran 2021-2022 bertepatan dengan pambagian rapor. Gelaran karya siswa hasil dari proses pembelajaran proyek penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila ini, mengusung 3 tema yakni kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan dan bangunlah jiwa raga.
“Pameran ini bukan sebatas untuk penilaian ujian praktik, namun sebagai wahana untuk memotivasi siswa terjun dalam dunia kreatif dan mengeksplore potensi yang di dalam dirinya,” kata
Kepala SMP Islamic Con, Sholihah, Sabtu (25/06/2022).
Bu Shol, begitu sapaan akrabnya, menambahkan, Gelaran karya siswa, menampilakan beragam karya siswa bernuansa khas Gresik dihadiri ratusan wali murid di halaman sekolah di komplek perumahan Gresik Kota BAru (GKB) Gresik..
Untuk tema bangunlah jiwa raga, lanjutnya, sekolah bekerja sama dengan BAdan NAsional (BNN) Kabupaten Gresik menyelenggarakan seminar bertema "Hidup Sehat Tanpa Nafza". "Anak-anak juga membuat beragam banner tentang kampanye menjauhi barang haram tersebut," paparnya.
Dikatakanya, Tema gaya hidup berkelanjutan, siswa menampilkan produk Eco Enzyme, mendapatkan perhatian serius hingga mengundang wali murid membelinya. "Ya akhirnya, kami menjualnya. Sebenarnya kami memproduksi banyak, tapi yang di-packing sekitar 100 botol dan langsung ludes terjual," urainya.
Eko enzyme, karya siswa memiliki beragam manfaat, diantaranya untuk bahan pembuatan sabun mandi, cuci piring hingga untuk disinfektan. Kreativitas anak-anak cukup luar biasa, karena SMP Islamic Con, selama ini kental dengan nuansa keagamaan. "Alhamdulillah. Dengan bimbingan pengawas dan pelatih ahli kami dapat mengoptimalkan potensi anak sehingga menjadi seimbang antara kompetensi akdemik dengan spiritual-religiusnya," ujar Bu Shol.
Sementara itu, Pengawas Pembina Sujiati,mengatakan, bangga dengan capaian sekolah binaannya yang kreatif dan inovatif. SMP Islamic Con, merupakan sekolah swasta yang terpilih Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan 1, ditandai dengan kegiatan pembelajaran proyek penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila.
" 20 hingga 30 persen dari total jam pelajaran dalam setahun digunakan untuk pembelajaran proyek. Pembelajaran ini tidak kaitannya dengan mata pelajaran," katanya.
Sesuai dengan karakteristik SMP Islamic Con, Sujiati menyarankan agar pembelajaran proyek ke depan memilih tema yang berpotensi menguatkan karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia. "Program unggulan sekolah ini adalah tahfidz, maka pembelajaran proyek diharapkan karakter religius mereka menjadi semakin kokoh,"ujarnya.
Dikataknya, sekolah sekolah yang belum menggunakan Kurikulum Merdeka, diharapkan ruh pembelajarannya juga mengadopsi kurikulum Merdeka. "Meskipun masih menggunakan kurikulum 2013, kalau bisa implementasi pelajarannya menggunakan kurikulum merdeka," harapnya.
Gelar karya SMP Islamic Con kali kedua ini, dilaksanakan pada semester ganjil dengan mengangkat tema kewirausahaan. Pada semester genap ini merupakan gelar karya kedua. Oleh sebab itu sejumlah pihak memberikan apresiasi positif. Salah satunya datang dari pelatih ahli.
"Sebagai pelatih ahli (fasilitator) saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SMP ISLAMIC QON. Produk Eco Enzyme yang multi guna sebaiknya dikembangkan dan kalau bisa dipatenkan," katanya melalui sambungan telepon seluler
Editor : Agus Ismanto