GRESIK, iNews.id- Nazril, bayi berjenis kelamin laki laki terlahir dengan kondisi tanpa anus atau mengalami kelainan yang disebut atresia ani. Akibat gangguan yang dideritanya, bayi yang berusia 2 bulan tidak bisa buang air besar secara normal. "Dia selalu menangis saat mau buang air besar,"Ujar Muchammad (27) ayah sang bayi.
Akibat gangguan yang dideritanya, putera pertama pasangan Muchammad (27) dan Linda Febriyanto (23), warga Desa Kedamean, kecamatan Kedamean, Gresik ini, harus bolak balik ke rumah sakit. "Kami masih menunggu hasil observasi tim medis untuk pembuatan lubang anus," ujarnya.
Muchammad, mengatakan, tidak tahu harus berbuat apa untuk kesembuhan anaknya. Penghasilanya sebagai pekerja serabutan tidak cukup untuk menutup biaya pengobatan. Sekali jalan ke rumah sakit, harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 350 ribu.
"Padahal, setiap minggu sedikitnya 3 kali mengantarkan anak berobat ke rumah sakit," terangnya.
Meski demikian, dirinya tidak berputus asa dan tetap semangat"Kami tidak mau menyerah. Kami akan terus berjuang untuk kesembuhan buah hatinya," ujarnya.
Kisah pilu bayi mungil ini, akhirnya tersebar hingga mengundang keprihatinan tetangga, perangkat desa hingga pejabat Muspika Kedamean. Merekapun datang berkunjung ke rumah orang tua bayi untuk memberikan dukungan moral dan bantuan semampunya.
"Kami akan sediakan kendaraan untuk mengantarkan Adek Nazril berobat ke Rumah Sakit," kata Kapolsek Kedamean AKP Dante Anan Irawanto.
Sementara itu, Camat Kedamean, Sukardi langsung berkoordinasi menguruskan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Karena, keluarga bayi hingga kini belum terdaftar sebagai penerima KIS. Padahal kartu ini sangat dibutuhkan untuk kelangsungan operasi kedepan.
"Semoga kartu KIS segera rampung, hingga bisa digunakan untuk keperluan pengobatan," terangnya.
Sukardi, menambahkan, sebagai perwakilan pemerintah di kecamatan, akan terus menfasilitasi menjadi kebutuhannya,termasuk menguruskan kelengkapan dokumen. Namun, dirinya tetap berharap kepada para dermawan yang ingin membantu dipersilahkan menghubungi keluarga bayi. "Keluarga bayi membuka pintu bagi dermawan yang pingin membantunya," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto