Ini Spesifikasi Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Pegunungan Nginggil Blora

JAKARTA, iNews.id - Pesawat tempur milik TNI AU jatuh di wilayah pegunungan Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam. 

Pesawat berjenis T-50i Golden Eagle ini merupakan pesawat latih dan tengah melakukan latihan terbang di jam malam. Pesawat itu take off (berangkat) pada pukul 18.24 WIB dan langsung menjalankan misi latihan terbang malam. 

Baca Juga

TNI AL Temani Petrokimia Gresik ke Grand Final Livoli 2024

Sekitar satu jam mengudara dengan diawaki 1 penerbang, pesawat hilang kontak, tepatnya pukul 19.25 WIB, dan dipastikan jatuh. Demi melakukan proses evakuasi, pihak TNI AU menurunkan tim dari Lanud Iswahjudi. 

Data yang dihimpun MNC Portal Indonesia menyebutkan, pesawat T-50i Golden Eagle Seri 5009 merupakan pesawat latih canggih yang dimiliki TNI AU dan diproduksi oleh Korean Aerospace Industries. 

Keberadaan pesawat ini dimaksudkan untuk menggantikan Hawk Mk-53, pesawat buatan Inggris yang telah ada dan digunakan TNI AU di Skuadron Udara 15 Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan. T-50i Golden Eagle Seri 5009 mempunyai tinggi sekitar 16 kaki atau 4,8 meter dan panjang 43 kaki atau setara dengan 13,1 meter.

Baca Juga

TNI AU Electric Melesat ke Posisi Kedua, Perebutan Grand Final Semakin Ketat

Kecanggihan yang pesawat ini adalah radar udara yang dimilikinya. Jadi, mampu mengubah tujuan dari latih jet menjadi misi operasi.  Baik itu beroperasi pada siang ataupun malam, bertempur di udara maupun menyerang sasaran di darat, udara, dan dalam berbagai cuaca. 

Pesawat ini juga bisa mencium keberadaan musuh di berbagai arah, sebab dilengkapi dengan RWR atau Radar Warning Receivers beserta sistem avonik digital. 

Kemampuan lain T-50i Golden Eagle, pesawat ini bisa menembakkan dua ribu butir peluru hanya dalam waktu 60 detik.  Bekal persenjataan yang dapat dibawa  T-50i Golden Eagle Seri 5009 juga beragam dan tergolong canggih. Sebut saja bom MK-82, MK-20 cluster bomb unit, AGM-65 Maverick, dan bom JDAM.
 

Editor : Agus Ismanto