GRESIK, iNews.id - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 77, warga dan Satgas "Kota Tanpa Kumuh" menggelar gerakan "Kerja Bhakti Massal" di destinasi wisata Haritage, kawasan kampung Pecinan di kelurahan Pulopancikan, Kecamatan kota gresik, Kabupaten Gresik.
Aksi sosial ini, berlangsung secara turun-temurun guna menumbuhkan jiwa patriotisme, melestarikan situs cagar budaya dan menjaga kebersihan dan kecantikan kota.
“Ini sudah menjadi tradisi setiap memasuki Bulan Agustus, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan," ujar Tan Sutanto warga kampung Pecinan, Jumat (5/8/2022).
Tradisi bersih bersih kampung, lanjutnya, diikuti warga, ibu PKK dan tim Satgas "Kota Tanpa Kumuh" Gresik. Mereka bergotong-royong mengecat pagar, dinding rumah,menyapu jalan dan membersihkan drainase.
"Tradisi gotong royong ini, sejalan dengan program pemerintah mewujudkan destinasi wisata haritage kota Bandar Grisee," tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan ekonomi kreatif,kebudayaan, kepemudaan dan olahraga (DISPAREKRAFBUDPORA) kabupaten Gresik,Sutaji Rudi, mengatakan, mengapresiasi antusias warga terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih.
"Kami sangat mengapresiasi keguyuban dan rasa kebersamaan warga mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat," tandasnya.
Menurutnya, jika warga sudah mendukung, maka destinasi wisata haritage akan menjadi komoditas unggulan. Ikon baru Gresik, hadir dengan impresi berbeda, namun memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat.
"Karena juga akan ada UMKM, produk lokal, pentas seni dan budaya," tuturnya.
Lebih jauh, Sutaji Rudi menjelaskan, Gresik memiliki kawasan haritage "Kota Bandar Grissee",seluas 50 hektar, dengan konsep tematik, diantaranya kampung pecinan, kampung arab, Melayu, kolonial dan kampung pribumi.
"Potensinya luar biasa dan akan menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kota santri Gresik," jelasnya.
Ditambahkanya, Kawasan wisata kota lama, akan membawa wisatawan bernostalgia ke masa lalu. Bangunan dengan arsitektur kuno berdiri megah, kian menambah romantisme masa lalu.
"Harapan kami, destinasi wisata haritage menjadi alternatif wisatwan, selain berkunjung ke makam syeikh maulana malik Ibrahim dan Sunan Giri," pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto