GRESIK, iNews.id - Jebolnya tanggul sungai Lamong di desa Beton, Kecamatan Menganti dan di desa Jono, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik menyebabkan sebanyak 14 desa masih terendam banjir.
Banjir di desa yang menjadi perlintasan sungai Lamong mencapai ketinggian 50 Centimeter. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerebatnya. Namun, sebagian warga memilih bertahan di dalam rumahnya.
Salah satu warga terdampak Banjir Imam Mashudi (32) mengatakan banjir semakin meluas. Jebolnya tanggul sungai Lamong di desa Jono, Kecamatan Cerme, semakin memperperah genangan banjir.
“Kemarin sudah mulai surut. Namun, sekarang banjir semakin dalam akibat jebolnya tanggul di desa Jono, Kecamatan Cerme, Ujar warga Tambak Beras, saat memantau banjir di lingkungan rumahnya, Sabtu (25/2/2023).
Dikatakanya, jika tidak ada tanggul jebol, banjir hanya berlangsung 24 jam. Namun, jebolnya tangul menyebabkan genangan banjir semakin meluas. “Tingginya debit air di sungai Lamong menyebabkan banjir meluas merendam pemukiman warga dan areal pertanian,” ujarnya.
Imam menambahkan sebagian warga memilih mengungsi di rumah kerabatnyayang terbebas banjir. Namun, sebagian warga yang lain memilih bertahan di rumah untuk menjaga perabot rumah tangganya.
“Semoga banjir segera surut agar perbaikan tanggul jebol segera dilaksanakan,” harap Imam Mashudi.
Kepala BPBD Gresik, Darmawan mengatakan memasuki hari ke 6, banjir mulai surut, khususnya di wilayah kecamatan Balungpanggang dan Benjeng. Namun, sebanyak 14 desa di kecamatan Menganti dan Cerme masih terendam banjir.
“Hal ini disebabkan jebolnya tanggul di desa Jono, kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik,” ujarnya saat memberikan bantuan kepada warga korban banjir, Sabtu sore, (25/2/2023).
Menurutnya, derasnya arus dan tingginya debit air di sungai lamong menghambat aktivitas perbaikan tanggul jebol. Perbaikan tanggul jebol dilakukan saat kondisi air sungai Lamong mulai surut.
“Perbaikan tidak bisa dipaksanakan, karena membahayakan keselamatan petugas dan alat berat yang digunakan,” ujarnya .
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya menyediakan sejumla perahu karet untuk mengevakuasi warga dan bantuan sembako untuk warga terdampak banjir. “Semoga curah hujan semakin reda, sehingga perbaikan tanggul secepatnya dilakukan,” pungkasnya.
Editor : Agus Ismanto