GRESIK, iNews.id - Tingginya curah hujan yang berlangsung selama 2 pekan terakhir, menyebabkaan meluapnya sungai lamong hingga merendam sebanyak 6 desa di wilayah Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Senin (3//4/2022).
Dari data yang diterima, banjir datang mulai Minggu malam (2/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Banjir yang diakibatkan intensitas hujan hingga luapan Kali Lamonh itu langsung berdampak ke beberapa desa di Kecamatan Balongpanggang.
“Kali lamong tidak bisa menampung air, dan debit air bertambah semakin banyak sehingga air meluber ke jalan poros desa, jalan lingkungan, beberapa fasilitas umum serta jembatan menghubungkan perbatasan Mojokerto-Gresik Mengalami longsor/berlubang akibat tergerus air,” ungkap Camat Balongpanggang M Amri, Senin (3/4/2023).
Selain itu, ada enam desa dan area pertanian di wilayah kecamatan Balongpanggang, juga terendam banjir. Di Desa Wotansari tinggi genangan 20-70 cm, rumah terendam, 250 rumah, area sawah 12 Ha, jalan poros desa 700M, jalan lingkungan 1.220 M.
Desa Sekarputih tinggi genangan 20-70 cm, 160 rumah terendam, 32 ha sawah terendam, dan jalan lingkungan 650 meter.
Desa Dapet tinggi genangan 50-100 cm, 30 rumah terendam, 17 ha sawah, dan jalan lingkungan 500 meter.
Desa Banjaragung, tinggi genangan 20-40 cm, 55 rumah terendam, 10 ha sawah, dan jalan lingkungan 700 meter.
Desa Karangsemanding, tinggi genangan 30-50 cm, 25 rumah terendam, 25 ha sawah, jalan poros desa 200 meter, dan jalan lingkungan 300 meter.
Desa Pucung, tinggi genangan 30-60 cm, 10 rumah terendam, 25 ha sawah, jalan poros desa 300 meter, dan jalan lingkungan 500 meter.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian material dari jalan dan fasilitas umum tergenang air. Serta area pertanian di perkirakan gagal Panen dan debit air kali Lamong masih terus meningkat,” tambah mantan Sekdin Dishub Gresik itu.
Editor : Agus Ismanto