iNewsGresik.id - Petrokimia Gresik memfasilitasi pengembangan Green hydrogen dan Green ammonia terintegrasi di kawasan Petrokimia Gresik. Program ini, merupakan inisiasi Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan perusahaan asal Arab Saudi, ACWA Power Company.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan program ini sebagai wujud komitmen Petrokimia Gresik mendukung pengembangan energi bersih di Tanah Air.
"Kita telah bekerja sama dengan banyak pihak dan kita juga sudah menetapkan beberapa titik untuk pengembangan dengan teknologi dan metode yang berbeda-beda," ujar Rahmad Pribadi pada kegiatan Program Squawk Box CNBC Indonesia yang berlangsung di Jakarta.
Ramhad Peibadi menambahkan Petrokimia Gresik akan mengembangkan industri hijau dengan berbasiskan tenaga surya. "Ini adalah industri masa depan. Jika kita tidak dari sekarang, maka kita akan ketinggalan gerbong," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo. Pihaknya, siap mendukung program pengembangan Green hydrogen dan Green ammonia. Menurutnya, perjanjian studi pengembangan energi bersih di Petrokimia Gresik telah ditandatangani para pihak dan disaksikan oleh Kementerian BUMN pada bulan Juli 2023 lalu.
"Saat ini sudah pada tahapan feasibility study atau pengumpulan data teknis terkait Pabrik Amoniak eksisting dan sejumlah fasilitas yang akan dimanfaatkan," terangnya.
Masih kata Dwi Satriyo Annurogo, Petrokimia Gresik mendapat tugas dari Pupuk Indonesia menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air.
"Selanjutnya green hydrogen tersebut akan dikirim ke Pabrik 1A atau 1B Petrokimia Gresik, bergantung hasil kajian mana yang lebih feasible, sehingga dapat menghasilkan green ammonia," tegas Dwi Satriyo.
Saat ini, lanjutnya Petrokimia Gresik terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proyek ini berjalan lancar dan sesuai target. Yakni, pada Kuartal IV tahun 2026 telah berjalan secara komersial.
Menurutnya, kerjasama pengembangan green hydrogen dan green ammonia merupakan upaya nyata penerapan komitmen Pupuk Indonesia Grup terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah bekerjasama dengan ACWA Power Company.
"Hal ini menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia bersama Petrokimia Gresik dan anak perusahaan lain dalam mendukung program ketahanan energi yang menjadi fokus Pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024," ujar Dwi Satriyo.
Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia karena memiliki potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
"Melalui kerjasama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Pabrik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan offtaker green ammonia jangka panjang," beber Dwi Satriyo Anuraga.
Diinformasikan, Green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek green hydrogen NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan green energy sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek green hydrogen terbesar di dunia.
ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan green ammonia di Indonesia.
Editor : Agus Ismanto