Presiden Jokowi Resmikan Ekspansi Smelter PT Smelting di Gresik, Berkapasitan 1,3 Juta Ton

iNewsGresik.id - Presiden Joko Widodo meresmikan ekspansi smelter PT Smelting di desa Meduran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Kamis (14/12/2023)

Smelter anak usaha PT Freeport Indonesia merupakan smelter pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1996 untuk melakukan proses pengolahan/pemurnian di dalam negeri.

Baca Juga

PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik di Gresik Tahun 2023

Ekspansi PT Smelting ini, akan meningkatkan kapasitas produksi olahan produk tembaga pabrik pemurnian dari 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton. 

"Ekspansi ini menunjukkan komitmen PT Freeport Indonesia bekerjasama dengan Mitsubishi untuk menghilirkan, membangun hilirisasi dengan ekspansi sehingga memberikan nilai tambah bagi bangsa indonesia," ujar Presiden jokowi, saat peresmian, Kamis (14/12/2023).

Presiden Jokowi menambahkan, PT Freeport Indonesia juga membangun smelter baru di kawasan industri JIIPE Gresik, untuk menambah hasil produksi olahan mineral.

Baca Juga

Dukung Upaya Penanggulangan Tuberkulosis, PT Smelting Raih Penghargaan dari ADINKES

"Smelter baru di JIIPE Gresik berkapasitas 1,7 juta ton per tahun. Dengan begitu, maka 2 Smeltetr di Gresik mampu menghasilkan 3 juta ton per tahun dan akan memberikan nilai tambah bagi bangsa Indonesia," ungkap jokowi.

Jokowi berharap smelter ini akan melahirkan industri turunan olahan mineral termasuk mengundang investor luar negeri. Tidak hanya dari komoditas tembaga melainkan nikel, bauksit juga timah.

"Ke depan akan muncul industri baru seperti yang sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil, nanti akan banyak yang menuju negara kita untuk membangun industri turunan. tidak hanya tembaga, tidak hanya nikel, tidak hanya bauksit, timah, tapi di luar mineral semuannya," kata jokowi.

Baca Juga

Smelting Raih Penghargaan dari Kemenko PMK dan Suara Surabaya Media, Kontribusi Penanggulangan TBC

Masih kata Jokowi Indonesia berkesempatan membangun industri turunan banyak. seperti dari komoditas sektor perkebunan, pertanian, perikanan. sehingga komoditas yang dijual ke luar negeri semua memiliki nilai yang berlipat.

"Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Namun, kita kirim minimal setengah jadi atau syukur bisa barang jadi," pungkas Jokowi.

Editor : Agus Ismanto