Lindungi Keanekaragaman Hayati, SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik Cilacap sebagai Hutan Kota

JAKARTA, iNewsGresik.id – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), sebagai anak usaha SIG, mendedikasikan separuh lebih lahan pabrik di Cilacap menjadi kawasan hutan kota dengan beragam flora dan fauna.

Taman Hutan kota yang berfungsi untuk melindungi keanekaragaman hayati berlokasi di Jalan Ir. H Juanda, Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 

Hutan kota tersebut menempati lahan seluas 64 hektare atau 54,2 persen dari total lahan pabrik di Cilacap yang luasnya mencapai 118 hektar. Hutan tersebut ditanami 200 ribu spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban, dan sengon buto sebagai penyerap CO2.

Kemudian, tanaman buah seperti kelengkeng, jambu kristal, jambu demak dan durian. Bahkan 10 ha lahan hutan kota dijadikan tempat konservasi pohon meranti Kalimantan dan Sulawesi. 

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Hal ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam, termasuk mempertahankan keberlangsungan hidup manusia. 

”Keberadaan hutan kota SBI Pabrik Cilacap membuktikan komitmen SIG Group dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ujarnya, Kamis (23/5/2024).

Di dalam hutan kota, lanjutnya juga terdapat penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) yang dilindungi. Penangkaran dilakukan SBI bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Jawa Tengah. 

Saat ini, jumlah rusa timor di hutan kota SBI Pabrik Cilacap semakin meningkat dari 12 ekor pada tahun 2012 menjadi 40 ekor di tahun 2024. Kondisi hutan kota yang lestari telah mengundang fauna lainnya datang secara alami, seperti ayam hutan, burung, dan jenis mamalia lainnya.

"Selain menjadi tempat hidup, bagi keanekaragaman hayati di sekeliling wilayah operasional pabrik, hutan kota ini juga berfungsi sebagai tempat peresapan air, carbon capture, produsen okesigen, serta menambah estetika kota,” ungkap Vita Mahreyni.

Editor : Agus Ismanto