get app
inews
Aa Read Next : Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Petrokimia Gresik Boyong Ratusan UMKM di Gelaran Petronite Fest 2024

Wujudkan Sentra Songkok, Pemkab Gresik Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Nawa Karsa Gema Karya

Kamis, 13 Juni 2024 | 10:21 WIB
header img
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengunjungi sentra perajin songkok di Kelurahan Kemuteran

iNewsGresik.id- Pemkab Gresik melalui program Nawa Karsa Gema Karya terus berupaya melakukan penanggulangan kemiskinan dengan pengembangan sektor UMKM dan menciptakan iklim industri yang lebih baik. 

Sepanjang tahun 2023, program yang digagas Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mampu menekan prosentase angka kemiskinan menjadi 10.96 persen, terendah dalam kurun waktu 10 tahu terakhir. 

Sentra perajin songkok atau peci di Kelurahan Kemuteran, kecamatan Gresik, kabupaten Gresik menjadi salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penerima manfaat program Nawa Karsa Gema Karya. 

Usaha yang berlangsung secara turun temurun dan menjadi identitas kota santri Gresik ini, bahkan telah menembus pasar ekspor di sejumlah negara di antaranya Brunei Darusalam, malaysia, Arab saudi dan Mesir. 

Sebelumnya, para perajin songkok tradisional ini, merupakan Undername atau menitipkan hasil produknya pada pelaku usaha yang sudah terdaftar dan memiliki izin resmi melakukan ekspor. 

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan capaian tersebut berkat komitmen Pemkab Gresik melalui program Nawa Karsa Gema Karya yang terus menerus membantu kelengkapan administrasi perijinan, menyediakan Clinic Ekspor dan bekerjasama dengan sejumlah stake holder di antaranya bea dan cukai.  

"Perajin songkok tradisional, sebelumnya melakukan eskpor secara Undername atau dititipkan ke pelaku usaha yang sudah mengantongi ijin resmi," ujarnya, saat berkunjung ke perajin songkok di kelurahan Kemuteran, Rabu (12/6/2024).

Setelah mendapatkan pembinaan Diskoperindag, lanjutnya perajin bisa melakukan ekspor secara langsung ke negara tujuan di antaranya China, Malaysia, Mesir, Arab Saudi dan Brunei Darusaalam.

"Insyaalah, akhir Bulan Juni 2024, Kita akan melepas ekspor songkok ke negara Brunei Darusalam," ungkap Bupati yang akrab disapa Gus Yani.

Bupati Gus Yani menambahkan sejumlah fasilitas yang diberikan untuk UMKM yakni kemudahan mengurus ijin usaha, merek dan sertifikasi halal, pengajuan BPOM, SNI, HACCP, sertifikasi TKDN, penerbitan COO (SKA) untuk ekspor dan sertifikasi lain yang diperlukan sesuai kebutuhan negara tujuan. 

"Kami juga melakukan Busines Matching  bekerjasama dengan atase perdagangan dan membentuk simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan untuk membangkitkan roda usaha UMKM," tegasnya. 

Di tempat yang sama, Darmawan, Kepala Dinas Koperasi usaha mikro, perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) Gresik, mengatakan di Gresik terdapat 240 unit usaha perajin songkok dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.142 orang.

"Perajin songkok ini, tersebar di tiga kecamatan yakni Gresik, Manyar dan Bungah," ujarnya. 

Darmawan menambahkan melalui Nawa Karsa Gema Karya, Pemkab Gresik telah melakukan pembinaan di sektor ekonomi kerakyatan. Sepanjang tahun 2023, membina sebanyak 790 koperasi dengan laju pertumbuhan omset mencapai Rp 1,8 Triliun.

Untuk peningkatan usaha mikro, Diskoperindag telah memfasilitasi akses permodalan sebanyak sebanyak 200 Unit usaha dari total pertumbuhan usaha mencapai 1.165 unit usaha. 

Selain itu, sebanyak 115 UMKM mendapatkan fasilitas pembinaan dan 54 di antaranya mendapatkan pembinaan hingga bisa melakukan ekspor di antaranya produk olahan makanan, hasil pertanian, fashion termasuk songkok, alat musik, dan sekam bakar. 

“Untuk sentra, saat ini sudah 21 perajin dengan SK Bupati dari 178 sentra di Kabupaten Gresik. Mulai dari sentra makanan ringan, makanan khas Gresik (pudak, jubung), tenun, batik, sangkar burung, kerupuk bawang, usus dan ceker, kerupuk ikan, ikan asap, rotan dan logam (pembuatan mesin-mesin tradisional),” ungkapnya. 

Capaian Nawa Karsa Gema Karya melalui program Bela, Beli, Bagi Gresik, lanjut Darmawan, Diskoperindag telah memfasilitasi pembinaan, pendampingan dan akses pemasaran produk lokal sebanyak 3.748 UMKM. 

Diskoperindag Kabupaten Gresik juga memfasilitasi sebanyak 18 UMKM bermitra dengan toko modern. Kemudian membantu akses pemasaran ke luar negeri sebanyak 54 UMKM dan berhasil melakukan ekspor langsung.

"Sepanjang tahun 2023, UMKM telah melakukan ekspor dengan nilai ekspor mencapai Rp 114 miliar," terangnya. 

Masih kata Darmawan, melalui program Peningkatan PAD Desa, jumlah BUMDES atau BUMDESMA yang dibina meningkat sebesar 48,37 persen dengan jumlah desa yang mengoptimalkan kewirausahaan sebanyak 196 desa.

Selain itu, melalui program One Pesantren One Product, jumlah Pondok Pesantren yang menerima pelatihan bisnis sebanyak 40 Ponpes. Kemudian Optimalisasi aset Pemda, sebanyak 1.693 unit Barang Milik Daerah diantaranya 7 unit pasar dan 4 sentra PKL Binaan dengan potensi pasar sebesar Rp 2,2 Milyar. 

“Ini semua dalam rangka mewujudkan visi kepemimpinan kami yakni Gresik Baru yang Mandiri, Sejahtera, Berdaya Saing dan Berkemajuan Berlandaskan Akhlakul Karimah,” pungkas Bupati Fandi Akhmad Yani.[]

Editor : Agus Ismanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut