iNewsGresik.id – Tumpeng bandeng setinggi 2 meter menjadi pusat perhatian dalam prosesi Sedekah Bumi yang berlangsung di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, pada Sabtu (7/9). Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil tambak yang melimpah.
Prosesi sedekah Bumi yang dipenuhi nuansa kebersamaan ini dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gresik Abu Hasan, Pejabat Muspika Cerme, Ketua. Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan masyarakat sekitar.
Tradisi yang telah berlangsung secara turun temurum ini, tidak hanya diikuti warga desa setempat. Tetapi juga dihadiri ratusan warga dari luar desa. Mereka berbondong-bondong untuk menyaksikan kemegahan tumpeng bandeng raksasa.
Kepala Desa Tambak Beras, Wahyudi, menjelaskan bahwa bandeng merupakan ikon, karena sebagian besar warga berprofesi sebagai petani tambak.
"Bandeng adalah simbol kehidupan masyarakat kami, karena itu tumpeng bandeng menjadi wujud rasa syukur atas rezeki yang kami terima," ungkapnya.
Kades menambahkan kemeriahan acara ini tidak hanya mencerminkan kegembiraan warga, tetapi juga menjaga tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.
"Acara ini tidak sekedar melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat silaturahmi dan meningkatkan rasa kegotong royongan antar warga, " jelasnya.
Lebih jauh Wahyudi mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana dan semua pihak yang telah bekerja keras menggelar prosesi dengan tumpeng ribuan bandeng setinggi 2 meter.
"Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan acara ini. Keberhasilan prosesi Sedekah Bumi kali ini tidak lepas dari dedikasi dan komitmen mereka. Semoga tradisi ini terus berlanjut dan semakin baik setiap tahunnya," ujar Wahyudi.
Wahyudi berharap agar semangat kebersamaan dan gotong-royong yang ditunjukkan oleh panitia dan warga bisa terus dipertahankan sebagai bagian dari identitas masyarakat Desa
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gresik, Abu Hasan, menyampaikan apresiasi kepada Pemdes dan panitia yang telah berhasil menyelenggarakan acara tersebut dengan meriah dan penuh makna.
"Saya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh panitia dan partisipasi masyarakat dalam menjaga tradisi Sedekah Bumi ini. Tradisi seperti ini merupakan bagian penting dari identitas budaya kita, yang juga mencerminkan kebersamaan dan gotong royong," ujar Abu Hasan.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam menjaga kearifan lokal.
"Sedekah bumi ini, tidak hanya memperkuat nilai-nilai budaya, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui promosi potensi lokal seperti bandeng yang menjadi ikon desa, " ungkap Abu Hasan.
Salah satu pengunjung, Yashinta mengungkapkan kegembiraannya. "Acara ini sangat menyenangkan dan penuh makna. Saya bangga melihat tradisi ini tetap dilestarikan," ujar gadis dengan penuh rasa bangga.
Prosesi Sedekah Bumi di Desa Tambak Beras ini menjadi bukti bagaimana tradisi lokal dapat terus hidup dan menjadi perekat antarwarga, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil bumi.
Rangkaian sedekah bumi ini, diawali dengan istighosah akbar dan gema sholawat menghadirkan Habib Muhammad Bin Alhaddad, Habib Hasan Al Haddad, Habib Musa Syahab dan Majelis Nurul Musthofa Lamongan.
Sebagai puncaknya, Pemdes Tambak Beras menggelar pentas seni wayang kulit dengan dalang Ki Puguh Prasetyo dari Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Editor : Agus Ismanto