Waspada Stroke Usai Lebaran! Dokter Saraf Ungkap Penyebab dan Cara Mencegahnya

GRESIK, iNewsGresik.id – Perayaan Lebaran sering kali identik dengan aneka hidangan lezat yang kaya akan santan, gula, dan lemak. Namun, di balik kelezatan tersebut, ada ancaman kesehatan yang mengintai, salah satunya adalah stroke.
Dokter spesialis saraf di RSUD Ibnusina dan RS Semen Gresik, dr. Heri Munajib, SpN, mengingatkan bahwa pola makan yang tidak terkontrol saat Lebaran dapat memicu risiko stroke, terutama setelah sebulan penuh berpuasa.
“Penyakit stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke pendarahan dan stroke sumbatan. Sekitar 70-80 persen pasien mengalami stroke sumbatan, yang penyebabnya bisa dikategorikan ke dalam faktor risiko yang dapat dihindari dan yang tidak dapat dihindari,” ungkap dr. Heri.
Menurutnya, faktor risiko yang tidak dapat dihindari meliputi usia, jenis kelamin, keturunan, dan kondisi geografis. Sementara itu, faktor risiko yang dapat dikontrol di antaranya adalah hipertensi, merokok, kurang olahraga, diabetes, kolesterol tinggi, serta pola makan yang buruk.
Mengapa Stroke Rentan Terjadi Pasca Lebaran?
Dr. Heri menjelaskan bahwa saat berpuasa, tubuh mengalami penyesuaian yang berdampak positif bagi kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Namun, setelah Lebaran, banyak orang cenderung kembali ke kebiasaan lama, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula secara berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko stroke.
“Tradisi silaturahmi saat Lebaran sering kali membuat seseorang tidak sadar dengan apa yang dikonsumsi. Hidangan seperti opor ayam, rendang, dan kue manis memang menggugah selera, tetapi jika tidak dikontrol, dapat memicu tekanan darah tinggi dan kolesterol yang berujung pada stroke,” jelasnya.
Kenali Gejala Stroke dengan BEFAST
Untuk mengenali gejala stroke sejak dini, dr. Heri menyarankan masyarakat agar memahami metode BEFAST:
Balance: Kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba.
Eyes: Pandangan kabur atau tiba-tiba buram.
Face: Wajah tampak tidak simetris atau menurun di satu sisi.
Arms: Lengan tiba-tiba lemas atau sulit digerakkan.
Speech: Kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas.
Time: Jika mengalami gejala tersebut, segera cari pertolongan medis.
“Jika menemukan seseorang dengan gejala BEFAST, segera bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) agar mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat,” tegasnya.
Tips Mencegah Stroke Pasca Lebaran
Agar tetap sehat setelah Lebaran, dr. Heri memberikan beberapa tips sederhana:
Kendalikan Porsi Makan – Hindari konsumsi makanan berlemak dan manis secara berlebihan.
Tetap Aktif Bergerak – Jangan tinggalkan kebiasaan olahraga meskipun sedang libur.
Minum Air Putih yang Cukup – Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Batasi Konsumsi Garam dan Gula – Kurangi makanan yang dapat memicu hipertensi dan diabetes.
Rutin Cek Kesehatan – Periksa tekanan darah dan kadar kolesterol secara berkala.
“Lebaran seharusnya menjadi momen bahagia, bukan awal dari masalah kesehatan. Dengan pola makan dan gaya hidup sehat, kita bisa tetap menikmati hari raya tanpa khawatir terkena stroke,” pungkas dr. Heri.
Editor : Agus Ismanto